Di Indonesia, sektor ekonomi kreatif semakin mendapat sorotan khusus karena perannya tidak hanya menciptakan peluang kerja baru tetapi juga menjadi medium untuk memperkenalkan budaya lokal ke kancah internasional. Pada 2025, Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenkraf/Bekraf) memproyeksikan beberapa tren utama yang akan menjadi sorotan di sektor ini.
Kebanggaan pada Produk dan Budaya Nusantara
Menteri Ekonomi Kreatif, Teuku Riefky Harsya, menegaskan pentingnya konsep “Local is the New Luxury.” Tren ini menempatkan produk dan budaya Nusantara pada posisi yang lebih tinggi, mengedepankan kualitas produk lokal yang tidak kalah bersaing dengan produk internasional.
“Produk lokal berkualitas tinggi tidak hanya dihargai di dalam negeri, tetapi juga memiliki daya saing di pasar global,” ujar Menekraf Riefky.
Dengan konsumen global yang semakin menghargai keaslian dan keunikan, produk-produk berbasis budaya lokal diproyeksikan akan semakin populer. Produk ini dianggap mampu membawa cerita dan identitas budaya yang autentik, memenuhi permintaan pasar akan pengalaman yang personal dan bermakna.
Sensasi Baru dalam Dunia Kuliner
Pada 2025, kuliner Nusantara juga diprediksi menjadi sorotan utama dengan konsep inovatif bertajuk “Experiential Experience Kuliner.”
Tren ini bertujuan menghadirkan pengalaman makan yang lebih interaktif, menggugah seluruh indera, dan menyampaikan cerita di balik setiap sajian. Pelaku industri kuliner akan semakin kreatif dalam menggabungkan tradisi dengan inovasi, menghadirkan pengalaman unik yang melibatkan elemen budaya, cerita, dan penyajian yang estetis.
“Pengalaman makan tidak hanya tentang rasa, tetapi juga tentang bagaimana kita terhubung dengan budaya dan cerita di balik makanan tersebut,” tambah Riefky.
Di sektor fesyen, tren “Revolusi Mode” akan menjadi penanda transformasi menuju keberlanjutan. Industri mode akan beralih ke penggunaan bahan-bahan alami dan ramah lingkungan, menciptakan produk dengan dampak lingkungan yang lebih rendah.
Pemanfaatan serat alami lokal menjadi salah satu elemen penting, tidak hanya untuk mendukung keberlanjutan, tetapi juga untuk mempromosikan keberagaman sumber daya alam Indonesia. Produksi yang lebih bertanggung jawab juga akan menjadi prioritas, sejalan dengan permintaan konsumen akan transparansi dan etika dalam proses produksi.
Baca juga : 3 Oleh-Oleh Ekonomi Kreatif Khas Garut yang Wajib Dibawa Pulang
Masa Depan yang Inovatif dan Berorientasi Keberlanjutan
Semua tren ini mencerminkan arah ekonomi kreatif yang semakin berorientasi pada inovasi dan keberlanjutan. Dengan dukungan teknologi digital yang terus berkembang, sektor ini diharapkan semakin relevan dengan kebutuhan pasar global yang dinamis.
Menekraf Riefky optimistis terhadap pencapaian target besar yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJMN) 2029. Target tersebut mencakup pertumbuhan PDB ekonomi kreatif sebesar 8,37 persen, ekspor sebesar 5,96 persen, dan penyerapan tenaga kerja sebanyak 27,66 juta orang.
Dengan langkah-langkah strategis yang inovatif dan berorientasi keberlanjutan, ekonomi kreatif Indonesia tidak hanya menjadi penggerak ekonomi nasional, tetapi juga inspirasi di panggung global. (acs)
Baca berita terupdate kami lainnya melalui google news