Lumajang Tunjukkan Komitmen Pengelolaan Perhutanan Sosial pada Dunia Internasional

Bunda Yuyun menyatakan bahwa Lumajang menjadi pionir dalam mengintegrasikan pengelolaan perhutanan dengan sektor pangan, agroindustri, dan pariwisata. Keberhasilan ini menunjukkan kolaborasi erat antara pemerintah, sektor swasta, dan akademisi dalam menciptakan pembangunan berkelanjutan. Selain itu, kunjungan Menteri Kehutanan RI pada Oktober 2024 di Desa Burno juga mengapresiasi pencapaian tersebut.

Program IAD di Lumajang meliputi area seluas 4.189 hektare, yang berhasil meningkatkan perekonomian dengan omzet mencapai Rp17 miliar per tahun. Pengelolaan hutan yang berbasis agroforestry, seperti usaha rumput gajah untuk pakan ternak, memberikan manfaat ekonomi signifikan. Pengembangan sektor pariwisata yang terintegrasi juga turut memperkuat perekonomian lokal.

Bunda Yuyun berharap kunjungan Singapore News dapat memperkenalkan model pembangunan berkelanjutan ini ke dunia internasional, menjadikan Lumajang contoh sukses bagi daerah lainnya.