SUARAGONG.COM – Malam Lailatul Qadar menjadi salah satu peristiwa paling dinanti oleh umat Islam selama bulan Ramadan. Disebut sebagai malam penuh kemuliaan, malam ini lebih baik daripada seribu bulan. Biasanya, Lailatul Qadar terjadi pada 10 malam terakhir Ramadan. Meskipun waktu pastinya tidak disebutkan secara eksplisit.
Keistimewaan malam ini disebutkan dalam berbagai riwayat, salah satunya menyebut bahwa ibadah yang dilakukan di Lailatul Qadar bernilai seperti ibadah yang dilakukan selama seribu bulan.
Makna Lailatul Qadar
Mengutip Baznas dan buku Membumikan Al-Qur’an karya Quraish Shihab, terdapat tiga makna utama dari Lailatul Qadar:
- Penetapan atau Pengaturan Qadar berarti penetapan, sehingga Lailatul Qadar bisa diartikan sebagai penetapan takdir yang berkaitan dengan perjalanan hidup manusia.
- Kemuliaan Malam ini dianggap penuh kemuliaan karena merupakan malam turunnya Al-Qur’an. Momen ini menjadi titik balik bagi segala jenis kemuliaan di dunia.
- Kesempitan Makna ini merujuk pada kepercayaan bahwa pada malam tersebut, malaikat turun ke bumi dalam jumlah besar, sehingga suasana menjadi penuh dengan keberkahan.
Baca Juga : Awali 2025 dengan Doa Tahun Baru untuk Keberkahan dan Kesuksesan
Tanda-Tanda Lailatul Qadar
Rasulullah SAW memberikan beberapa petunjuk untuk mengenali Lailatul Qadar. Dalam buku Seri Fiqih Kehidupan karya Ahmad Sarwat, beberapa tanda Lailatul Qadar antara lain:
- Udara dan Suasana Pagi yang Tenang
Malam Lailatul Qadar ditandai dengan suasana yang damai, tidak panas dan tidak dingin. Rasulullah SAW bersabda:“Lailatul Qadar adalah malam yang tenteram dan tenang, tidak terlalu panas dan tidak pula terlalu dingin. Esok paginya, matahari terbit dengan sinar lemah berwarna merah.” (Hadits Hasan)
- Cahaya Matahari yang Redup
Keesokan harinya, matahari terbit tanpa sinar yang menyilaukan, seperti disebut dalam hadits:“Keesokan hari setelah Petang Lailatul Qadar, matahari terbit hingga tinggi tanpa sinar bak nampan.” (HR Muslim)
- Terbawa dalam Mimpi : Beberapa sahabat Nabi pernah melihat tanda-tanda Lailatul Qadar dalam mimpi mereka. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian orang diberikan karunia untuk merasakan malam tersebut melalui mimpi.
- Bulan Muncul dalam Bentuk Separuh Nampan : Dalam sebuah diskusi, Rasulullah SAW pernah menyebut bahwa bulan pada jam matahari terbenam, Lailatul Qadar tampak seperti separuh nampan.
- Malam yang Cerah dan Tenang : Lailatul Qadar adalah malam yang terang, tidak berawan, tidak hujan, dan tidak ada angin kencang. Rasulullah SAW bersabda:
“Malam itu adalah malam yang cerah, terang, seolah-olah ada bulan, malam yang tenang dan tenteram, tidak dingin dan tidak pula panas.” (HR Ahmad)
- Lezatnya Ibadah pada Malam Itu : Selain tanda-tanda fisik, banyak ulama menyebut bahwa ibadah di Petang Lailatul Qadar terasa lebih nikmat. Orang-orang yang beribadah merasakan ketenangan dan kedamaian yang berbeda dari malam-malam lainnya.
Baca Juga : Ubah Sisa Makanan Ramadhan Menjadi Berkah untuk Alam
Kesimpulan
Lailatul Qadar adalah kesempatan besar bagi umat Islam untuk meningkatkan ibadah dan mendapatkan keberkahan yang luar biasa. Meski tanda-tandanya bisa diamati, yang paling utama adalah meningkatkan keikhlasan dan kesungguhan dalam beribadah, terutama di 10 malam terakhir Ramadan. (aye)
Baca Juga Artikel Berita Lain Dari Suaragong di Google News