SUARAGONG.COM – Jombang tengah menghadapi lonjakan kasus kejahatan dalam dua bulan terakhir. Menghadapi situasi ini, Kapolres Jombang, AKBP Ardi Kurniawan, mengimbau masyarakat untuk kembali mengaktifkan sistem keamanan lingkungan (siskamling) guna mencegah tindak kriminalitas yang semakin meningkat.
“Kami mengimbau kepada seluruh masyarakat untuk kembali mengaktifkan siskamling di lingkungan masing-masing. Dengan demikian, masyarakat bisa ikut melakukan deteksi dini dan antisipasi terhadap segala bentuk kejahatan,” ujar AKBP Ardi Kurniawan pada Kamis (13/2/2025).
Harapannya, dengan aktifnya siskamling, situasi di Jombang akan lebih aman dan kondusif.
“Tindak pidana dan kejahatan bisa ditekan dan berkurang,” tambahnya.
Baca juga: Kapolres Jombang Pererat Sinergi dengan Media Lewat Piramida
Lonjakan Kasus Kejahatan di Awal Tahun
Meski tahun 2025 baru berjalan dua bulan, beberapa kasus kejahatan besar sudah terjadi di Kabupaten Jombang. Polisi mencatat setidaknya ada empat kasus pembunuhan yang tengah ditangani sepanjang Januari hingga Februari 2025.
Beberapa kasus tersebut antara lain pembunuhan di barbershop Desa Sengon pada 9 Januari 2025 dan kasus pembunuhan remaja asal Sidoarjo yang dilakukan oleh kelompok anak punk di kawasan Hutan Kabuh pada 19 Januari 2025. Selain itu, ada juga pembunuhan pelajar SMA asal Sumobito oleh pacarnya bersama dua rekannya yang jasadnya ditemukan mengapung di Sungai Pacarpeluk Megaluh pada 11 Februari 2025. Ketiga kasus ini telah memasuki proses persidangan.
Namun, masih ada satu kasus pembunuhan dan mutilasi yang jasad korbannya ditemukan di dua lokasi berbeda, yakni Desa Dukuharum, Kecamatan Megaluh, dan Desa Pesantren, Kecamatan Tembelang, pada 12 Februari 2025. Hingga kini, polisi masih berusaha mengungkap pelaku kejahatan tersebut.
Selain kasus pembunuhan, polisi juga menangani dua kasus pembuangan bayi yang terjadi di dua lokasi berbeda. Pada 2 Februari 2025, seorang bayi berusia empat bulan ditemukan ditinggalkan orang tuanya di Desa Jatipelem, Kecamatan Diwek. Dua hari kemudian, seorang bayi yang baru lahir juga dibuang di Desa Carangwulung, Kecamatan Wonosalam.
Tidak hanya itu, aksi gangster bersenjata tajam juga semakin marak di Jombang. Pada 19 Januari 2025, gerombolan gangster melakukan konvoi motor dan menyerang pengendara di Desa Purisemanding, Kecamatan Plandaan. Insiden serupa kembali terjadi pada 15 Februari 2025, ketika tiga pengendara motor di Dusun Ngrawan, Desa Pesantren, menjadi sasaran serangan gangster. Dua orang mengalami luka bacok, dan satu pelaku berhasil ditangkap.
Dengan meningkatnya kasus kriminalitas ini, kepolisian berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya keamanan lingkungan. Keterlibatan aktif warga dalam sistem siskamling diharapkan mampu menekan angka kejahatan di Jombang. (rfr)
Baca Berita Terupdate lainnya melalui google news