SUARRAGONG.COM – Warga pesisir Kabupaten Probolinggo dikejutkan dengan penemuan sesosok mayat laki-laki yang mengapung di perairan Dringu, Kamis (6/11/2025) pagi. Kabar penemuan jasad ini pertama kali muncul dari unggahan seorang pengguna media sosial di grup Facebook “Pusat Informasi Probolinggo (Official)” yang melaporkan adanya jasad terapung di area muara Dringu.
Mayat Laki-Laki Ditemukan Mengapung di Perairan Dringu, Kabupaten Probolinggo
Unggahan tersebut dibuat oleh seorang pemancing bernama Jafar Angler Rancak, yang mengaku melihat langsung mayat tersebut saat tengah memancing. Ia menyebut korban mengenakan baju coklat tua dan celana pendek krem.
“Ada mayat ngambang di depan muara Dringu. Saya gak berani megang, cuma saya putari terus dengan kapal sambil nunggu penjemputan,” tulisnya dalam unggahan yang kemudian viral itu.
Tak lama setelahnya, beredar video berdurasi 30 detik memperlihatkan jasad mengapung di laut dengan posisi terlentang. Video itu menyebar cepat ke berbagai grup WhatsApp dan media sosial, membuat warga pesisir Dringu berbondong-bondong menuju lokasi.
Baca Juga : Mayat Pria Bertato Ditemukan Mengambang di Sungai Brantas
BPBD dan Polairud Turun Tangan
Pihak Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo membenarkan laporan tersebut.
“Benar, kami menerima laporan adanya penemuan jenazah di wilayah perairan Dringu. Saat itu kami menunggu konfirmasi dari Polairud terkait kronologinya,” ujar Lana, perwakilan BPBD Kabupaten Probolinggo.
Beberapa jam kemudian, Satpolairud Polres Probolinggo melaporkan bahwa korban bernama Satu (57), warga Desa Randuputih, Kecamatan Dringu.
Korban diketahui hilang sejak Rabu (5/11/2025) malam, sekitar pukul 18.00 WIB, saat mencari udang di laut. Upaya pencarian sempat dilakukan keluarga dan nelayan setempat, namun terhambat gelombang tinggi dan kondisi gelap.
“Korban berhasil ditemukan di sekitar muara Sungai Dringu sekitar pukul 07.46 WIB oleh tim gabungan Satpolairud, BPBD, dan Damkar, dibantu para nelayan,” tulis laporan resmi Polairud.
Evakuasi Dihadang Ombak Tinggi
Proses evakuasi dilakukan menggunakan kapal patroli milik Satpolairud dengan bantuan nelayan. Petugas sempat mengalami kesulitan karena arus laut deras dan posisi jasad yang terus bergeser.
Setelah berhasil dievakuasi, jenazah dibawa menuju Pelabuhan Tanjung Tembaga Probolinggo, lalu dievakuasi ke RSUD dr. Saleh Kota Probolinggo untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Petugas di lapangan mengimbau warga agar tidak menyebarluaskan video evakuasi demi menghormati keluarga korban.
“Kami minta masyarakat tidak menyebar ulang video atau foto korban,” ujar salah satu petugas BPBD.
Polisi Selidiki Penyebab Kematian
Dari pemeriksaan awal, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan pada tubuh korban. Namun, penyebab pasti kematian masih menunggu hasil autopsi dari tim medis RSUD dr. Saleh.
Kepala Satpolairud Polres Probolinggo menyampaikan, korban diduga terseret arus atau tenggelam saat mencari udang di kawasan muara.
Pihak keluarga yang datang ke rumah sakit langsung memastikan identitas korban dan menangis haru setelah mengetahui jasad tersebut benar adalah anggota keluarga mereka.
Imbauan Keselamatan untuk Nelayan
BPBD dan Polairud mengingatkan masyarakat pesisir agar waspada saat beraktivitas di laut, terutama pada musim pancaroba yang rawan angin kencang dan ombak tinggi.
Nelayan diminta selalu mengenakan pelampung serta memberi tahu keluarga sebelum berangkat melaut. Warga juga diimbau segera melapor jika menemukan kejadian serupa agar penanganan bisa cepat dilakukan. (Duh/aye/sg)