SUARAGONG.COM – Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono menghadiri Konferensi Tingkat Menteri Luar Biasa (KTM-LB) Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Jeddah, Arab Saudi, Jumat (7/3/2025) kemarin. Dalam forum tersebut, ia menekankan pentingnya solidaritas dan kesatuan negara-negara OKI dalam mendukung perjuangan rakyat Palestina.
Menlu Tegaskan 3 Langkah Genting Indonesia Soal Isu di Palestina
Menlu Sugiono menegaskan bahwa Indonesia, di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto, akan terus berupaya mendorong keadilan bagi Palestina.
“Solidaritas dan kesatuan untuk Palestina menjadi sebuah keharusan. Isu Palestina harus menyatukan kita, bukan memecah belah kita,” ujar Sugiono dalam keterangan resmi Kementerian Luar Negeri RI, Sabtu (8/3/2025).
Dalam konferensi tersebut, Menlu RI mengusulkan tiga langkah penting dalam merespons situasi darurat di Palestina.
1. Melanjutkan Gencatan Senjata dan Akses Bantuan Kemanusiaan
Sugiono menekankan bahwa kesepakatan gencatan senjata harus terus diperjuangkan. Ia meminta negara-negara OKI dan komunitas internasional menekan Israel agar mematuhi kesepakatan tersebut, termasuk memastikan kelanjutan negosiasi ke fase berikutnya.
“Akses bantuan kemanusiaan adalah bagian dari Kesepakatan Gencatan Senjata Tahap Pertama. Ini tidak boleh dijadikan alat tawar-menawar dalam negosiasi lanjutan,” tegasnya.
Sugiono mengecam keras keputusan Israel yang menghentikan masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza, dengan menyebutnya sebagai pelanggaran berat terhadap Hukum Humaniter Internasional dan Hak Asasi Manusia.
Ia juga mendorong negara-negara OKI berperan dalam pemulihan kapasitas UNRWA. Serta mendukung fatwa hukum Mahkamah Internasional terhadap Israel.
2. Rekonstruksi Gaza dan Menolak Pemindahan Paksa Warga Palestina
Menlu Sugiono menyoroti pentingnya rencana pemulihan Gaza pasca-konflik. Indonesia, katanya, menolak segala bentuk pemindahan paksa warga Palestina yang dilakukan dengan berbagai dalih.
“OKI harus memastikan rekonstruksi Gaza berjalan sesuai kepentingan rakyat Palestina,” ujarnya.
Ia juga menegaskan dukungan Indonesia terhadap Deklarasi Kairo, yang disepakati negara-negara Arab pada 4 Maret 2025.
“Indonesia siap berkontribusi dalam upaya rekonstruksi Gaza dengan berkolaborasi erat dengan organisasi masyarakat,” katanya.
Lebih lanjut, Sugiono mengungkapkan kesediaan Indonesia untuk mengirimkan pasukan perdamaian ke Gaza, jika ada mandat dari PBB.
3. Percepatan Solusi Dua Negara
Sugiono menyatakan bahwa dukungan internasional terhadap Solusi Dua Negara terus menguat, dan upaya ini harus diperjuangkan di berbagai forum global.
“Kita perlu terus mendesak Dewan Keamanan PBB agar segera menghasilkan resolusi yang dapat mengimplementasikan dan mewujudkan Solusi Dua Negara,” jelasnya.
Baca Juga : Rencana Trump Relokasi Warga Palestina dari Gaza Ditolak Mesir dan Yordania
Pembahasan Situasi Suriah dan Kesepakatan KTM-LB OKI
Selain isu Palestina, KTM-LB OKI juga membahas situasi terkini di Suriah. Sugiono menyatakan bahwa Indonesia mendukung penuh rakyat Suriah dalam menentukan arah pembangunan negaranya, melalui proses yang demokratis dan inklusif.
Dalam konferensi ini, OKI menyepakati dua resolusi penting, yaitu:
- Resolusi mengenai Situasi Palestina, yang menegaskan dukungan terhadap rekonstruksi Gaza.
- Resolusi mengenai pemulihan keanggotaan Suriah di OKI, setelah sebelumnya dibekukan sejak 2012.
Konferensi ini dihadiri oleh 46 negara anggota OKI, termasuk menteri luar negeri dari Arab Saudi, Indonesia, Iran, Malaysia, Mesir, Turkiye, Yordania, dan Pakistan.
Di sela-sela pertemuan, Menlu Sugiono juga melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Pakistan Mohammad Ishaq Dar, Menlu Tunisia Mohamed Ali Nafti, dan Menlu Suriah Asaad al-Shaibani, untuk membahas kerja sama bilateral dan isu-isu kawasan. (aye)
Baca Juga Artikel Berita Terbaru Lainnya Dari Suaragong di Google News