Nasib PPPK Non-ASN Jember Akhirnya Jelas

Share

JEMBER, SUARAGONG.COM – Akhirnya, setelah berbulan-bulan menggantung, nasib para tenaga PPPK non-ASN tahap satu di Jember kini mendapat titik terang. Semua keraguan yang sempat menghinggapi mereka pun mulai terjawab. Setelah mengikuti kegiatan retret di Akmil Magelang, Bupati Jember, Gus Muhammad Fawait, mengambil langkah konkret dengan menandatangani Surat Keputusan (SK) dan Surat Edaran (SE) pada Kamis (27/2/2025). Ini adalah jawaban yang ditunggu-tunggu oleh ribuan tenaga non-ASN yang selama ini belum mendapatkan kejelasan mengenai status mereka.

Gus Fawait Tanggapi Keluhan Tenaga Non-ASN

Gus Fawait pun gak tinggal diam mendengar keluhan banyak tenaga non-ASN yang lolos PPPK tahap 1 tapi belum terima SK. Dia cerita kalau pemkab Jember belum mengajukan NIP, padahal banyak yang sudah menunggu dengan sabar.

“Saya mendapatkan kabar keluhan ribuan tenaga nasib non-ASN yang lolos PPPK tahap 1 dan belum mendapatkan SK, dan Pemkab Jember belum mengajukan NIP” ujar Gus Fawait saat diwawancara malam itu.

Baca juga: Prabowo Prioritaskan Profesionalisme untuk Tim Danantara

Gus Fawait Berusaha Cari Solusi di Tengah Kesibukan

Dia mengaku kaget, terutama pada tenaga pendidik yang sangat berkaitan dengan kemajuan pendidikan di Jember. Meski sibuk dengan kegiatan retret di Magelang, Gus Fawait gak menunda-nunda untuk langsung mengambil tindakan. Dia langsung menelpon OPD terkait supaya masalah ini bisa segera diatasi. Bahkan, Gus Fawait meminta agar OPD bisa menyiapkan draft SK sesuai dengan aturan yang ada.

“Di tengah kesibukan mengikuti retert Magelang, saya langsung menelepon OPDD terkait” tegasnya.

Baca juga: Mudik Lebaran 2025, Menag Usulkan Masjid Buka 24 Untuk Istirahat

Gaji dan Anggaran Jadi Tantangan

Namun, meskipun sudah ada kemajuan nasib PPPK dan non-ASN, masalah anggaran tetap jadi tantangan besar. Gus Fawait menjelaskan bahwa untuk anggaran gaji di APBD 2025, hanya cukup untuk 8 bulan aja. Dia pun menegaskan, meski gak bisa menyalahkan pemerintah sebelumnya, ke depannya harus ada solusi agar gaji untuk para tenaga pendidik, tenaga kesehatan, dan tenaga teknis bisa terjamin sepanjang tahun.

“Saya mendapatkan info bahwa penganggaran gaji pada APBD 2025 ini hanya cukup untuk 8 bulan. Tak menyalakan pemerintah sebelumnya, ke depan kita harus mencari solusi” katanya.

Baca juga: FIB UB Perkuat Kerja Sama Industri Budaya dengan Peking University

Penyelesaian Kekurangan Anggaran

Gus Fawait menyadari kalau anggaran yang tersedia saat ini masih kurang sekitar Rp 33-35 M, tapi dia janji akan menyiapkan dana tersebut di perubahan anggaran tahun 2025.

“Hari ini kami akan menandatangani draf SK honorer yang lolos PPPK tahap pertama. Meski ada kekurangan anggaran hingga Rp 33 – Rp 35 M, akan kami siapkan pada perubahan anggatan tahun 2025″” ujarnya.

Kalau pun anggaran gak mencukupi, dia siap melakukan efisiensi dengan memotong anggaran untuk perjalanan dinas dan hal-hal yang kurang penting.

“Kalau tidak ada anggaran, maka kita lakukan efisiensi. Anggaran terkait perjalanan dinas dan yang kurang penting, bisa kita ambil” sambungnya.

Baca juga: Kemendikdasmen Ubah Ujian Nasional

Tenaga Ajar Juga Butuh Liburan, Begitu Juga Keluarganya

Di samping itu, Gus Fawait juga menandatangani SE Bupati yang memberi perhatian khusus pada kesejahteraan tenaga ajar. Dia mengingatkan bahwa tenaga ajar bukan hanya tenaga pengajar, tapi juga punya keluarga.

“Mereka harus hadir di tengah-tengah keluarga saat siswa sekolah sedang libur” katanya dengan penuh pengertian.

Ini tentu bakal jadi kabar baik buat para tenaga ajar yang selama ini merasa terbebani dengan jadwal yang padat.

Komitmen Gus Fawait untuk Selesaikan Masalah

Gus Fawait juga menegaskan bahwa semua janji kampanye yang sudah dia sampaikan bakal segera direalisasikan setelah dia selesai dengan kegiatan retret di Magelang. Semua masalah yang ada akan segera dituntaskan agar masyarakat Jember bisa merasakan manfaatnya. (wahyu/dny)

Baca Juga Artikel Berita Terbaru Lainnya Dari Suaragong di Google News