Normalisasi Dua Sungai di Probolinggo Dikebut

2 unit eksavator dikerahkan UPT PSDA WS Welang–Pekalen untuk mempercepat normalisasi Sungai Pandanlaras di Kecamatan Krejengan, Probolinggo.

Share

SUARAGONG.COM – Proses normalisasi dua aliran sungai besar di Kabupaten Probolinggo terus dikebut oleh Balai Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Provinsi Jawa Timur. Pekerjaan ini ditargetkan rampung sebelum pergantian tahun, guna meminimalkan risiko banjir di musim penghujan sekaligus memperlancar aliran air di wilayah tersebut.

Normalisasi Dua Sungai di Probolinggo Dikebut, Target Rampung Sebelum Akhir Tahun

Kegiatan ini dilaksanakan oleh UPT PSDA Wilayah Sungai (WS) Welang–Pekalen, yang membawahi wilayah kerja Kabupaten Probolinggo. Dua sungai yang menjadi fokus utama normalisasi tahun ini adalah Sungai Pandanlaras di Desa Sumberkatimoho, Kecamatan Krejengan, serta Sungai Pesisir di Desa Pesisir, Kecamatan Sumberasih.

Koordinator Wilayah Probolinggo UPT PSDA WS Welang–Pekalen, Muhammad Fachru Syahroni, menyampaikan bahwa hingga Sabtu (1/11/2025), pekerjaan di Sungai Pandanlaras telah mencapai 60 persen dari total panjang satu kilometer yang direncanakan untuk dibersihkan.

“Dari total panjang satu kilometer yang hendak dibersihkan, kini yang sudah kami bersihkan sekitar 600 meter. Insyaallah selesai di pertengahan Desember nantinya,” ujar Roni, sapaan akrab Fachru Syahroni.

Baca Juga : Viral! CCTV Rekam Aksi Gengster Berkeliaran di Kedungasem Probolinggo

Dua Eksavator Dikerahkan untuk Percepat Pekerjaan

Roni menjelaskan, proses normalisasi di Sungai Pandanlaras dilakukan dengan dua unit eksavator yang dioperasikan secara bergantian. Kedua alat berat tersebut bekerja membersihkan sedimen dan lumpur yang menghambat aliran air.

Meskipun beberapa hari terakhir wilayah Kabupaten Probolinggo diguyur hujan, ia memastikan bahwa kegiatan normalisasi berjalan lancar tanpa hambatan berarti.

“Mungkin karena debit airnya cenderung rendah. Berbeda dengan Sungai Pesisir, yang debit airnya cukup tinggi,” katanya.

Menurut Roni, kondisi debit air menjadi salah satu faktor penentu kelancaran pekerjaan. Pada Sungai Pandanlaras, aliran air yang relatif tenang memudahkan alat berat bekerja, sementara di Sungai Pesisir, tantangan justru datang dari tingginya debit air dan sedimentasi yang cepat.

Baca Juga : PLN NP UP Paiton dan DP3AP2KB Probolinggo Gelar Program TAMASYA

Sungai Pesisir Capai 80 Persen, Selesai Akhir Bulan Ini

Selain di Sungai Pandanlaras, kegiatan serupa juga dilakukan di Sungai Pesisir, Kecamatan Sumberasih. Hingga saat ini, progres pembersihan di sungai tersebut telah mencapai 80 persen.

“Semoga bisa selesai pada akhir bulan ini. Semoga alam juga bersahabat agar proses normalisasi tidak terhambat. Sebab, kemarin-kemarin sempat kerja dua kali karena setelah dibersihkan, ternyata ada banjir yang juga membawa sedimen, sehingga kami bersihkan ulang,” terangnya.

Dalam prosesnya, tim PSDA menemukan sejumlah kendala teknis yang cukup menantang, terutama di area muara sungai yang mengalir ke laut. Kondisi geografis serta jenis tanah di sekitar muara membuat proses pengerjaan membutuhkan waktu dan ketelitian ekstra.

Tantangan di Daerah Muara dan Jenis Tanah Berbeda

Roni menambahkan, jenis tanah di wilayah hilir atau muara memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan bagian hulu sungai.

“Kalau di hilirnya kan tanah endut (rawa). Jadi, ketika dibersihkan pakai eksavator bisa langsung terangkat banyak. Sementara kalau pasir ini kan agak licin. Jadi ketika dibersihkan pakai eksavator kadang merosot. Tentu ini butuh waktu ekstra,” pungkasnya.

Jenis tanah yang licin dan mudah longsor membuat alat berat seperti eksavator harus dioperasikan dengan sangat hati-hati. Dalam beberapa titik, operator bahkan perlu menyesuaikan posisi alat secara berkala agar tidak tergelincir ke badan sungai.

Langkah percepatan normalisasi ini diharapkan dapat membantu mencegah banjir di musim penghujan yang biasanya mulai meningkat pada Desember hingga Februari mendatang. (Aye/sg)