SUARAGONG.COM – Baru-baru ini dua organisasi keagamaan Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama dan juga Muhammadiyah, mulai masuk kedalam kompetisi startup ojek online.
Dengan produk mereka masing masing, NU dengan Nujek dan Muhammadiyah dengan Zendo, hal tersebut langsung diprediksi akan memunculkan rivalitas.
Dan terlebih lagi, persaingan ketat antara dua startup itu diprediksi akan merambah kepada rivalitas antara NU dan juga Muhammadiyah.
Lalu siapa yang akan menang dalam persaingan Nujek vs Zendo ini? Mari kita lihat berdasarkan kondisi kompetisi startup Indonesia dan apa yang ditawarkan kedua startup itu.
Baca Juga: Izin Edar Produk Apple Bakal Dicabut Bila Tidak Memenuhi Syarat TKDN
NUjek: Apa yang Ditawarkan NU?
Nujek, atau NU Ojek adalah sebuah startup ojek online buatan Nahdlatul Ulama yang secara fitur hampir sama dengan fitur Grab maupun Gojek saat ini. Awal mula Nujek dibuat pada 2018 oleh Mochamad Ghozali sebagai salah satu warga NU.
Adapun kelebihan dan juga fitur yang ditawarkan antara lain sebagai berikut.
- Tarif transparan
- Informasi tarif terlihat sebelum konfirmasi pemesanan
- Tidak ada biaya tersembunyi
- Menyediakan layanan transportasi online
- Menyediakan layanan pengiriman barang
- Menyediakan layanan pesan antar makanan
- Menyediakan layanan belanja kebutuhan sehari-hari
- Menyediakan layanan jasa profesional secara on demand
Perlu diketahui bahwa Nujek mulai banyak beroperasi terutama di daerah dengan konsentrasi warga NU yang besar seperti Jawa bagian Timur, Pulau Madura, dan DKI Jakarta.
Zendo: Inovasi Baru dari Muhammadiyah?
Adapun Zendo sendiri baru rilis pada 2015 lalu dibawah naungan Lutfy Azizah yang kemudian memasukkan Zendo kedalam SUMU atau Serikat Usaha Muhammadiyah.
Adapun fitur-fitur yang ditawarkan Zendo jauh lebih simple dengan merangkap beberapa fitur sebagai berikut.
- Zendo Bike: Layanan ojek motor untuk perjalanan singkat
- Zendo Car: Layanan transportasi mobil untuk perjalanan keluarga dan bisnis
- Zendo Delivery: Layanan pengiriman barang
- Zendo Food: Layanan pesan antar makanan
- Zendo Shopping: Layanan belanja kebutuhan sehari-hari
- Zendo Cleaning Service: Layanan kebersihan
- Zendo Home Service: Layanan perbaikan rumah dan perangkat elektronik
- Pemesanan via WhatsApp: Fitur pemesanan layanan tanpa perlu mengunduh aplikasi
- Riwayat Penggunaan: Fitur untuk melihat riwayat layanan yang sudah digunakan sebelumnya
Nujek vs Zendo, Siapa yang akan Menang Kompetisi?
Adapun keduanya akan bersaing cukup ketat ditengah menjamurnya startup ojek dan transportasi umum di Indonesia seperti Gojek, Grab, maupun Maxim. Berikut beberapa kemungkinan besar yang terjadi jika keduanya berkompetisi kedalam jenis startup ini.
Dominasi Grab dan Gojek yang Tetap Awet
Adapun kehadiran dua startup ojek online ini tidak akan berpengaruh cukup banyak bagi “raja dan ratu” startup ojek online di Indonesia, yaitu Gojek dan Grab. Keduanya tidak akan turun dari peringkat pertama dan akan tetap mendominasi.
Hal tersebut karena fitur yang ada pada Nujek dan juga Zendo sudah terlebih dahulu diperkenalkan oleh mereka. Selain itu dengan sistem database dan juga UI/UX aplikasi yang lebih interaktif, dan juga lebih sering mengeluarkan promo maupun diskon bagi user, Gojek dan Grab akan jauh melampaui keduanya.
Hal ini menunjukkan meskipun NU dan Muhammadiyah merupakan organisasi besar, tingkat kompetisi mereka dalam persaingan ojek online masih jauh dari kata dominan dan perlu riset pasar lebih lanjut.
Keduanya Terancam Berumur Pendek?
Dengan situasi yang tidak akan banyak berubah, apakah keduanya terancam berumur pendek? Jawabannya bisa iya bisa tidak. Hal tersebut kembali pada kebijakan kedua startup tersebut.
Untuk Nujek, mereka masih terfokus pada daerah dengan jumlah warga NU yang besar. Sementara untuk Zendo, kurangnya fitur dan user approach yang baik untuk saat ini.
Hal tersebut membuat mereka sulit untuk berkembang pesat dan bersaing dengan raksasa Gojek dan Grab yang sudah lama mendominasi pasar ojek online.
Hal itu kembali lagi pada NU dan Muhammadiyah itu sendiri, apakah mereka mampu untuk melakukan riset pasar yang lebih detail dan juga pengembangan software yang lebih matang? Jika iya maka benar bahwa keduanya bisa merubah lanskap ojek online di Indonesia. (PGN)
Baca Juga Artikel Berita Lainnya dari Suaragong di Google News