OJK Jatim Gelar Roadshow Bulan Literasi Kripto (BLK) 2025

FT : OJK terus mendorong penguatan literasi keuangan masyarakat dengan menggelar Roadshow Bulan Literasi Kripto (BLK) 2025/sc : Diskom

Share

SUARAGONG.COM – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong penguatan literasi keuangan masyarakat, salah satunya mengenai aset digital kripto. Dalam upaya literasi ini, OJK menggelar Roadshow Bulan Literasi Kripto (BLK) 2025 dan menggandeng berbagai pihak terkait untuk menjelaskan aset digital ini. Antaranya bersama Asosiasi Blockchain dan Pedagang Aset Kripto Indonesia, Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI), dan Central Finansial X (CFX). Acara digelar pada Universitas Airlangga (UNAIR) dengan tema “Blockchain Basics: Yuk, Pahami Kripto dengan Bijak!”

OJK Gelar Roadshow Bulan Literasi Kripto: Literasi Keuangan Masyarakat

Direktur Pengawasan Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Layanan Manajemen Strategis Kantor OJK Provinsi Jawa Timur, Horas V. M. Tarihoran, menyatakan bahwa acara ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang ekosistem aset kripto. Serta mengenalkan regulasinya secara lebih inklusif dan berkelanjutan.

“Kami berharap Bulan Literasi Kripto 2025 tidak hanya menjadi platform edukasi. Tetapi juga katalisator dalam mendorong eksplorasi potensi aset keuangan digital yang bertanggung jawab.” Ujar Horas dalam keterangannya, Selasa (18/2/2025).

Selain itu, Horas menyoroti peralihan pengawasan aset kripto dari Bappebti ke OJK yang mulai berlaku sejak Januari 2025. Hal ini sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU PPSK). Serta diatur juga dalam Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2024.

Baca Juga : Komisi XI DPR Dorong Penguatan Kolaborasi Internasional untuk Hadapi Tantangan AI di Industri Kripto

Indonesia Posisi Ketiga dalam Investasi Aset Kripto

Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNAIR, Wisnu Wibowo, turut menyambut baik kegiatan ini dan menekankan bahwa Indonesia menempati posisi ketiga dalam investasi aset kripto.

“Di tengah isu efisiensi saat ini, kripto menjadi sumber potensial penerimaan pajak negara. Namun, aset ini juga memiliki risiko seperti volatilitas harga dan serangan siber, sehingga edukasi seperti ini sangat penting,” jelasnya.

Acara ini menghadirkan sejumlah narasumber, termasuk Ludy Arlianto (Kepala Grup Inovasi Keuangan Digital OJK), Muhammad Naufal Alvire (Vice President of Business Development Indodax), dan Wan Muhammad Iqbal (Chief Marketing Officer Tokocrypto).

Roadshow ini ditutup oleh Robby, Ketua Asosiasi Blockchain dan Pedagang Aset Kripto Indonesia, yang menegaskan pentingnya sinergi antara regulator dan industri dalam menciptakan ekosistem aset kripto yang aman dan berkelanjutan di Indonesia.(aye)

Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News