SUARAGONG.COM – Perseteruan antara OpenAI dan Elon Musk memasuki babak baru. OpenAI, pengembang teknologi kecerdasan buatan di balik ChatGPT, secara resmi menggugat balik Elon Musk. Dalam gugatan tersebut, perusahaan menuding Musk menggunakan taktik bisnis yang tidak beritikad baik untuk menguasai teknologi AI mutakhir demi kepentingan pribadi.
OpenAI Resmi Gugat Elon Musk: Menuding Gunakan Taktik Buruk dalam Bisnis
Dalam pernyataan resminya, OpenAI menyebutkan bahwa tindakan Musk selama ini adalah bagian dari upaya untuk memperlambat langkah mereka dan merebut kendali inovasi AI.
“Tindakan Elon Musk yang terus menerus terhadap kami adalah taktik yang tidak jujur untuk memperlambat OpenAI. Serta mengambil alih kendali inovasi AI demi keuntungan pribadi,” kata perusahaan yang bermarkas di San Francisco itu. Dikutip dari BBC, Sabtu (12/4/2025).
Gugatan ini merupakan respons atas tindakan hukum sebelumnya yang dilayangkan Elon Musk terhadap Sam Altman, salah satu pendiri OpenAI. Musk menggugat Altman karena menilai perubahan struktur OpenAI dari lembaga nirlaba menjadi entitas profit telah melanggar kesepakatan awal pendirian perusahaan.
Namun, hakim Pengadilan Distrik AS menolak permintaan Musk untuk menghentikan sementara perubahan struktur tersebut. Musk sendiri diminta untuk menunjukkan bukti kuat atas tuduhannya bahwa OpenAI telah menyimpang dari misi awalnya, yakni mengembangkan AI untuk kepentingan seluruh umat manusia.
OpenAI menegaskan bahwa klaim Musk tidak berdasar dan menyatakan bahwa ia telah menyebarkan informasi palsu mengenai perusahaan. “Elon Musk tidak pernah peduli dengan misi. Ia memedulikan agendanya sendiri,” tulis OpenAI dalam unggahan di platform X, yang dulu dikenal sebagai Twitter.
Baca Juga : OpenAI Luncurkan Operator, Alat AI untuk Menjalankan Tugas di Web
Perseteruan Yang Semakin Panas
Perseteruan ini menjadi semakin panas mengingat latar belakang hubungan keduanya. Elon Musk adalah salah satu pendiri OpenAI bersama Sam Altman, namun mengundurkan diri dari dewan direksi pada 2018.
Saat ini, Musk juga aktif dalam pengembangan AI melalui perusahaannya, xAI, yang baru-baru ini mengakuisisi platform media sosial X. Ia mengklaim bahwa gabungan bisnisnya kini bernilai lebih dari USD 100 miliar.
Pada Februari lalu, Musk bahkan sempat menawar untuk membeli OpenAI dengan nilai USD 97,4 miliar, namun tawaran tersebut ditolak oleh Sam Altman. Altman pun membalas dengan nada sindiran, “Tidak, terima kasih, tetapi kami akan membeli Twitter seharga USD 9,74 miliar jika Anda mau.”
Persaingan dua raksasa AI ini pun diprediksi akan terus berlanjut, tidak hanya di ruang sidang, tetapi juga di panggung teknologi global. (aye)
Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News