SUARAGONG.COM – OpenAI resmi meluncurkan GPT-5, model bahasa terbaru yang diklaim jauh lebih cerdas, cepat, dan akurat dibandingkan pendahulunya. CEO OpenAI, Sam Altman, menyebut GPT-5 sebagai “langkah signifikan menuju AGI” meski belum memenuhi semua kriteria untuk disebut artificial general intelligence. Salah satu kekurangan yang masih ada adalah ketidakmampuan model untuk belajar terus-menerus setelah dirilis.
OpenAI Resmi Meluncurkan GPT-5 :“Langkah Signifikan Menuju AGI”
OpenAI menggambarkan lompatan kualitas dari GPT-4 ke GPT-5 seperti transisi layar iPhone dari pixelated ke Retina display. Altman menekankan, GPT-5 mampu memberikan jawaban layaknya seorang pakar setingkat PhD di hampir semua bidang. Selain versi utama, OpenAI juga merilis GPT-5-mini yang lebih ringan, dan GPT-5-nano yang lebih cepat dan murah (tersedia hanya di API).
Bagi pengguna gratis, GPT-5 dan GPT-5-mini dapat digunakan, sementara pelanggan Plus mendapatkan kuota penggunaan lebih besar. Paket Pro seharga $200 per bulan menawarkan akses tanpa batas, termasuk GPT-5-pro yang lebih kuat, serta GPT-5-thinking yang dapat memproses permintaan lebih lama untuk hasil yang lebih detail.
Baca Juga : Apple Kembangkan AI Sendiri, Siap Tanding Dengan ChatGPT!
Context Window 256.000 Token
Dari sisi teknis, GPT-5 kini memiliki context window 256.000 token, memungkinkan pemahaman percakapan, dokumen panjang, dan kode tanpa kehilangan konteks. Model ini juga unggul dalam uji kemampuan pemrograman seperti SWE-Bench Verified, SWE-Lancer, dan Aider Polyglot. Demo internal menunjukkan GPT-5 mampu membangun aplikasi web interaktif lengkap hanya dalam hitungan menit sesuai permintaan detail pengguna.
OpenAI juga menambahkan fitur personalisasi seperti pemilihan warna chat dan empat gaya kepribadian (Cynic, Robot, Listener, Nerd), yang nantinya akan terintegrasi ke Advanced Voice Mode. Untuk pengguna Pro, integrasi dengan Gmail, Google Contacts, dan Google Calendar akan hadir minggu depan.
Dalam sektor kesehatan, GPT-5-thinking dinilai sebagai model terbaik OpenAI sejauh ini, melampaui pendahulu dalam benchmark seperti HealthBench dan HealthBench Hard. Model ini memiliki tingkat hallucination (informasi salah) yang 26% lebih rendah dibanding GPT-4o, dan 65% lebih rendah dibanding o3 pada versi thinking.
Baca Juga : XChat, Fitur DM Generasi Baru dari Elon Musk Siap
Lebih Aman Lagi!
Aspek keamanan juga ditingkatkan. GPT-5 dilatih untuk “fail gracefully” saat menghadapi permintaan yang tidak bisa diselesaikan. Serta menggunakan pendekatan safe completions pada prompt berpotensi ganda (bisa bermanfaat atau berbahaya). Proses red teaming dilakukan lebih dari 5.000 jam, termasuk uji eksternal untuk memastikan ketahanan sistem.
Dengan 700 juta pengguna aktif mingguan, 5 juta pengguna bisnis berbayar, dan 4 juta pengembang API, GPT-5 siap menjadi model AI terdepan yang bukan hanya lebih pintar, Tetapi juga lebih aman dan bermanfaat di berbagai bidang. (AYe)