SUARAGONG.COM -Dunia E-Sport menjadi salah satu cabang olahraga yang kini digiati oleh pemerintah. Melihat juga bagaimana potensi besar dari sektor ini, Indonesia ingin mendukung Profesionalisme didalamnya. Namun Esports yang diakui pemerintah sebagai olahraga prestasi, kini menjadi sorotan terkait isu kontrak ‘freeze’ Atlet yang hangat diperbincangkan di kalangan pecinta esports. Untuk membantu para atlet Esport yang tergabung dalam organisasinya, PBESI menyediakan layanan konsultasi hukum. Hal ini guna memastikan mereka memahami sepenuhnya isi kontrak yang ditandatangani. Langkah ini diharapkan dapat membantu para atlet membuat keputusan yang lebih bijak dan terinformasi.
Isu Kontak Freeze Para Atlet E-Sports: PBESI Beri Layanan Konsultasi Hukum
Brigjen Polisi Dr. Dwi Agus Prianto, S.I.K., M.H., selaku Kepala Bidang Hukum PBESI, menjelaskan bahwa tujuan utama dari layanan ini adalah untuk mendorong profesionalisme di dunia esports. Menurutnya, dengan pemahaman hukum yang lebih baik, para atlet dapat mengetahui secara jelas hak dan kewajiban mereka dalam kontrak yang ada.
“Kami ingin menciptakan ekosistem esports yang adil dan transparan bagi semua pihak,” ungkap Dwi Agus Prianto.
Senada dengan hal tersebut, Kepala Bidang Komunikasi PBESI, Debora Imanuella, menambahkan bahwa layanan ini juga bertujuan meningkatkan literasi hukum di kalangan atlet dan tim esports. “Dengan pemahaman yang lebih baik tentang kontrak dan aturan yang berlaku, kami berharap para atlet dan tim dapat menghindari kesalahpahaman yang berujung pada konflik hukum di kemudian hari,” jelasnya.
Baca Juga : Best eSports Game dan Nominasinya di The Game Awards 2024
PBESI Berikan Perlindungan
Langkah yang diambil PBESI ini tidak hanya memberikan perlindungan bagi para atlet, tetapi juga menjadi upaya untuk meningkatkan profesionalisme di industri esports Indonesia. Dengan dukungan tambahan seperti layanan konsultasi hukum ini, diharapkan para atlet dapat lebih percaya diri dalam menjalani karier mereka tanpa khawatir terhadap permasalahan hukum yang mungkin timbul.
Baca Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News