SURABAYA, SUARAGONG.COM – Panitia Khusus (Pansus) BUMD DPRD Provinsi Jawa Timur lagi serius-seriusnya ngebut pembenahan BUMD Jawa Timur. Targetnya jelas: BUMD jangan cuma eksis di atas kertas, tapi beneran bisa nyumbang gede ke Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Harus Punya Target
Anggota Pansus BUMD, Lilik Hendarwati, bilang kalau Jawa Timur harus punya target deviden yang lebih ambisius. Ia bahkan ngebandingin dengan Jawa Tengah yang sukses nyetor sekitar Rp700 miliar ke PAD lewat BUMD-nya.
“Harapannya BUMD kita bisa berbenah dan ngejar target deviden seperti provinsi lain. Kalau Jateng bisa Rp700 miliar, mestinya Jatim nggak jauh, bahkan bisa lebih,” ujar Ketua Fraksi PKS DPRD Jatim ini.
Baca juga: Pemkot Surabaya Tegaskan Wajib Parkir Digital Mulai 2026
Target Deviden Jadi Kunci Pembenahan BUMD Jawa Timur
Menurut Lilik, pembenahan BUMD Jawa Timur nggak bisa setengah-setengah. Salah satu kuncinya ada di target deviden yang realistis tapi tetap menantang. Selama ini, potensi BUMD Jatim sebenarnya gede, cuma belum digarap maksimal. Sebagai anggota Komisi C DPRD Jatim, ia juga menekankan pentingnya arah yang jelas supaya BUMD nggak jalan sendiri-sendiri tanpa target yang konkret.
Baca juga: Surabaya Kirim Bantuan untuk Korban Banjir Sumatera
Tata Kelola Profesional Biar BUMD Nggak Jalan di Tempat
Selain soal duit, Lilik juga nyorotin soal tata kelola. Menurutnya, pengelolaan BUMD idealnya ditangani unit atau biro khusus yang memang fokus ngurusin BUMD secara terintegrasi.
“Regulasi nasional sebenarnya sudah mendorong ke sana. Di provinsi lain seperti DKI Jakarta dan Jawa Barat, sistemnya sudah mulai rapi. Di Jatim masih proses,” jelasnya.
Penataan kelembagaan ini dinilai penting supaya pembenahan BUMD Jawa Timur nggak cuma jargon, tapi beneran jalan dengan manajemen yang profesional dan terarah.
Baca juga: Unesa Galang Dana dan Kirim Relawan untuk Bantu Korban Banjir Sumatera
Evaluasi Total BUMD Rugi Bisa Merger atau Tutup
Pansus juga nggak mau tutup mata soal BUMD yang justru jadi beban APBD. Lilik menegaskan, BUMD yang nggak produktif harus dievaluasi total, termasuk anak dan cucu perusahaannya.
“Kalau sudah nggak menghasilkan dan malah membebani APBD, ya opsinya bisa merger atau bahkan likuidasi. Tapi tentu semua lewat kajian mendalam,” tegasnya.
Langkah ini disebut sebagai bagian penting dari pembenahan BUMD Jawa Timur, supaya ke depan hanya BUMD yang sehat dan punya prospek yang dipertahankan.
Baca juga: Dishub Surabaya Ancam Derek Mobil Warga yang Parkir Sembarangan
Rapat Besar untuk Peta Masalah BUMD Jatim
Dalam waktu dekat, Pansus bakal ngumpulin seluruh BUMD beserta anak perusahaannya dalam rapat besar. Tujuannya buat ngebedah kondisi keuangan, tantangan bisnis, sampai potensi deviden dari masing-masing perusahaan.
Hasil dari pembahasan ini nantinya bakal jadi pijakan strategis agar BUMD Jawa Timur lebih sehat, kompetitif, dan nggak cuma hidup dari APBD, tapi juga jadi mesin PAD yang beneran jalan.(wahyu/dny)