SUARAGONG.COM – Bupati Jember Muhammad Fawait mendorong sektor peternakan di Kabupaten Jember untuk naik kelas melalui modernisasi alat pendukung. Langkah ini diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan peternak dan memperkuat ketahanan pangan daerah.
Wujudkan Peternak Sejahtera, Pemkab Jember Beri Dukungan Moderenisasi Alat
Salah satu inovasi yang diperkenalkan adalah penggunaan alat pendeteksi kebuntingan hewan atau Ultrasonography Scanner Portable (USG). Perangkat modern ini dimiliki Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan Kabupaten Jember dan dapat membantu peternak dalam mendeteksi kondisi reproduksi ternak secara cepat dan akurat.
“Kita ingin peternak di Jember naik kelas, dari tradisional ke modern. Kalau hewan sehat, peternak sejahtera, maka pangan kita juga kuat,” ujar Fawait saat meninjau kegiatan Peternakan dan Tanaman Pangan bersama kelompok peternak di sela agenda Bunga Desaku Kecamatan Panti, Senin (27/10/2025).
Kegiatan yang berlangsung di lahan Desa Pakis itu diisi dengan berbagai hal, Antaranya :
- Pelatihan Silase, Pelayanan Inseminasi Buatan (IB) dan USG Domba,
- Pelayanan Kesehatan Hewan Terpadu, serta;
- Pengukuhan Kelompok Peternak Domba Makmur Panti.
USG portable pada domba bekerja menggunakan gelombang suara berfrekuensi tinggi (ultrasound) untuk memindai kondisi organ dalam hewan secara real time tanpa pembedahan. Karena bersifat portabel, alat ini dapat dibawa langsung ke lapangan dan digunakan di lokasi peternakan.
Fungsinya sangat penting, salah satunya untuk mendeteksi kebuntingan dini sejak usia 25–30 hari. Dengan informasi tersebut, peternak dapat mengatur manajemen pakan, kandang, dan reproduksi dengan lebih efisien. Selain itu, alat ini juga dapat memantau kondisi janin, jumlah anak, serta kesehatan reproduksi hingga menjelang kelahiran.
Baca Juga : Bupati Jember Angkat Perekonomian Rakyat Lewat Program “Gerobak Cinta”
Indikator Kesiapan Jember Menuju Peternakan Modern
Bupati Fawait mengaku terkesima dengan kemampuan alat tersebut.
“Ternyata Jember sudah punya alat secanggih ini. USG domba ini bisa mengetahui kebuntingan, memantau kesehatan reproduksi, dan membantu peternak menentukan waktu terbaik untuk kawin atau melahirkan,” ungkapnya.
Menurutnya, kemajuan teknologi di sektor peternakan menjadi indikator kesiapan Jember menuju pertanian dan peternakan modern. Ia pun menggagas ide untuk menjadikan salah satu wilayah di Jember sebagai kecamatan percontohan peternakan terpadu.
“Tahun depan harus ada satu kecamatan yang kita jadikan percontohan, bisa disebut ‘Kecamatan Ternak’,” tegasnya.
Kegiatan pelatihan di Desa Pakis ini mendapat sambutan antusias dari para peternak. Selain mendapat pendampingan teknis dari dokter hewan, peserta juga memperoleh edukasi pembuatan silase pakan fermentasi yang tahan lama dan bergizi tinggi—strategi penting menghadapi musim kemarau sekaligus menjaga produktivitas ternak. (Rio/Aye/sg)