SUARAGONG.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menegaskan bahwa program penurunan angka stunting tetap menjadi prioritas utama meskipun pada 2026 terjadi penurunan Transfer ke Daerah (TKD) dan kebijakan efisiensi anggaran. Pemkot memastikan penanganan stunting tidak akan terdampak signifikan.
Ditengah Efisiensi Anggaran: Stunting Tetap Prioritas Pemkot Malang
Wakil Wali Kota Malang, Ali Muthohirin, menyebutkan bahwa isu stunting merupakan program strategis yang tidak dapat ditawar. Saat ini terdapat sekitar 2.000 anak yang terdata memiliki potensi stunting dan menjadi fokus utama intervensi pemerintah daerah.
“Di soal stunting kami tidak terlalu terpengaruh dengan adanya penurunan TKD maupun efisiensi anggaran. Stunting tetap menjadi prioritas kami,” ujar Ali usai kegiatan kolaborasi lintas sektor di Kota Malang.
Jika pembiayaan dari APBD mengalami keterbatasan, Pemkot Malang akan mengoptimalkan pendanaan alternatif, salah satunya melalui Corporate Social Responsibility (CSR). Untuk itu, Pemkot menggandeng HIPMI Kota Malang, akademisi, hingga tenaga kesehatan.
Ali menegaskan bahwa perguruan tinggi memiliki peran sentral dalam pendampingan keluarga berisiko stunting. Terutama melalui fakultas kesehatan yang ada di Kota Malang. Ia menargetkan dalam lima tahun ke depan, seluruh anak dengan potensi stunting dapat dituntaskan.
Baca Juga : Gibran Pamerkan MBG Saat di KTT G-20 Afrika Selatan
10 Persen Anggaran Untuk Ibu Hamil
Selain itu, program Makan Bergizi Gratis (MBG) juga menjadi instrumen pelengkap. Dalam program tersebut, 10 persen kuota dapur SPPG wajib dialokasikan khusus untuk ibu hamil sebagai langkah pencegahan stunting.
Penanganan stunting dilakukan secara bertahap dan terfokus di setiap kecamatan, dengan model keberhasilan dari kecamatan tertentu akan dijadikan contoh bagi wilayah lain. Pemkot juga menggandeng Baznas untuk program yang tidak dapat dieksekusi melalui APBD, serta mendorong keterlibatan mahasiswa melalui kerja sama dengan Kemendiktisaintek.
“Kebijakan ini bersifat lintas sektor dan saling melengkapi. Tujuannya satu, mempercepat pengentasan stunting di Kota Malang,” pungkas Ali. (fat/aye)