Pemkot Probolinggo Gaspol Sambut HUT RI dan Hari Jadi Kota

Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin, saat memberikan arahan dalam Rapat Koordinasi Penanganan Konflik Sosial di Command Center, Selasa 29 Juli 2025 (aye)

Share

SUARAGONG.COM – Pemerintah Kota Probolinggo siap all-out menyambut dua momen penting dalam waktu dekat: HUT ke-80 RI dan Hari Jadi Kota Probolinggo. Lewat rapat koordinasi yang digelar Selasa pagi (29/7/2025) di Command Center Kantor Wali Kota, Pemkot menegaskan fokus utamanya: jaga keamanan sosial dan pastikan perayaan berlangsung semarak dan kondusif.

Pemkot Probolinggo Tegaskan Kesiapan Sambut HUT RI dan Hari Jadi Kota

Dipimpin langsung Wali Kota dr. Aminuddin, rapat ini juga dihadiri Forkopimda, asisten, staf ahli, hingga camat dan lurah yang bergabung secara daring. Semua sepakat, tahun ini Probolinggo harus tampil beda.

Dalam arahannya, Wali Kota Aminuddin menegaskan bahwa HUT ke-80 RI bakal dirayakan lebih meriah dari sebelumnya, sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang ingin euforia kemerdekaan terasa di setiap sudut negeri.

“Kita ingin perayaan kemerdekaan tahun ini berlangsung dalam suasana yang aman, tertib, dan meriah. Semua pihak harus berkolaborasi agar semangat kemerdekaan dapat dirasakan sampai ke pelosok lingkungan,” ujar Aminuddin.

Pemkot pun membentuk panitia khusus, mendorong warga mengibarkan bendera Merah Putih, serta memasang ornamen kemerdekaan di rumah masing-masing. Lomba gapura dan lomba lampu hias pun siap digelar demi menggugah semangat warga.

Jelang Hari Jadi Kota, PKL Mulai Direlokasi

Tak cuma kemerdekaan, Pemkot juga ngebut mempersiapkan Hari Jadi Kota Probolinggo yang akan diperingati September 2025. Salah satu fokusnya: penataan wajah kota lewat relokasi pedagang kaki lima (PKL) dari area Alun-Alun.

“Relokasi ini bukan sekadar pemindahan lokasi, tetapi bagian dari penataan wajah kota agar lebih tertib dan representatif. Namun kami juga memahami adanya potensi resistensi dari para pedagang. Maka, pendekatan persuasif dan komunikasi yang baik sangat dibutuhkan,” kata Aminuddin.

Beberapa lokasi pengganti pun sudah disiapkan, mulai dari GOR A. Yani, Stadion Bayuangga, Klenteng GOR Tri Dharma, hingga Jalan Suroyo. Untuk area seperti Jalan Cokro Aminoto, Jalan Mastrip, dan Wonoasih, relokasi lanjutan akan dilakukan tahun depan.

Baca Juga :Aturan Pakai Logo HUT RI ke-80

Waspadai Konflik Sosial dan Masalah Kamtibmas

Aminuddin menegaskan pentingnya koordinasi lintas sektor dalam menjaga kondusifitas kota. Pembangunan fisik dan sosial harus berjalan beriringan agar tidak memunculkan konflik horizontal.

Isu-isu seperti narkoba, miras, hingga penggunaan sound system horeg juga menjadi sorotan. Pemkot bahkan menggandeng MUI yang menyatakan bahwa sound horeg itu haram karena mengganggu ketenangan warga.

“Kesadaran kolektif dan sinergi antara masyarakat dan pemerintah adalah fondasi untuk membangun kota yang aman dan nyaman bagi semua,” tegasnya.

Baca Juga : Gowes Bareng di Puncak Hari Koperasi ke-78 Kabupaten Probolinggo

Polresta Dukung dengan Sistem Keamanan Lingkungan

Wakapolresta Probolinggo Kompol Didit Wahyu ikut menyuarakan pentingnya peran warga dalam menjaga keamanan. Maraknya kasus curas, curat, dan curanmor (3C) jadi alasan utama.

“Banyak kasus terjadi karena kelalaian pemilik kendaraan dan rendahnya kewaspadaan lingkungan sekitar. Kami mendorong masyarakat agar kembali mengaktifkan sistem keamanan lingkungan seperti siskamling,” katanya.

Ia juga mendorong para pemangku wilayah untuk lebih aktif dalam edukasi dan pengawasan warga. Sistem keamanan, katanya, dimulai dari lingkungan terkecil: keluarga dan RT.

Rapat koordinasi ini menjadi bukti komitmen Pemkot Probolinggo dalam menjaga keseimbangan antara pembangunan dan ketertiban sosial. Semua pihak sepakat bahwa sinergi adalah kunci. Dua momen besar, satu semangat bersama: membangun Probolinggo yang lebih aman, tertib, dan penuh warna. (DUh/aye)