SUARAGONG.COM – Menghadapi musim hujan dan potensi cuaca ekstrem yang mulai melanda wilayah Kota Probolinggo, Pemerintah Kota (Pemkot) Probolinggo menggelar Apel Kesiapsiagaan Bencana Hidrometeorologi di halaman kantor BPBD Kota Probolinggo, Kamis (30/10/2025). Kegiatan ini menjadi langkah strategis dalam memperkuat kesiapan seluruh elemen menghadapi ancaman bencana alam.
Menghadapi Musim Hujan: Pemkot Probolinggo Gelar Apel Kesiapsiagaan Bencana
Sebanyak 100 peserta dari berbagai unsur terlibat dalam apel tersebut, di antaranya Kodim 0820 Probolinggo, Polres Probolinggo Kota, perangkat daerah, PMI, Tagana, Forum Pengurangan Risiko Bencana (FRB), hingga relawan kebencanaan.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Probolinggo Boedi Harjanto menjelaskan bahwa apel ini tidak hanya bersifat seremonial, tetapi menjadi momentum penting memperkuat koordinasi lintas sektor agar penanganan bencana di lapangan berjalan cepat dan efektif.
“Kegiatan ini penting untuk memastikan seluruh unsur siap bergerak kapan pun dibutuhkan. Baik personel, peralatan, maupun logistik harus dalam kondisi siap pakai,” ujarnya.
Boedi menambahkan, kegiatan ini berlandaskan pada UU Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana, Permendagri Nomor 101 Tahun 2018, serta Perda Kota Probolinggo Nomor 11 Tahun 2018. Pihaknya juga menyesuaikan langkah antisipatif dengan prediksi BMKG Stasiun Klimatologi Jawa Timur yang memperkirakan musim hujan 2025–2026 akan datang lebih awal dengan curah hujan tinggi.
Apel berlangsung di bawah cuaca cerah dengan penuh semangat dari peserta. Hadir langsung Wali Kota Probolinggo dr. Aminuddin, Wakil Wali Kota Ina Dwi Lestari, jajaran Forkopimda, serta perwakilan lembaga kebencanaan.
Baca Juga : Komisi E DPRD dan BPBD Jatim Beri Bantuan Warga Terdampak Kebakaran di Surabaya
Kurangi Resiko Bencana
Dalam sambutannya, Wali Kota Aminuddin memberikan apresiasi kepada BPBD atas konsistensinya menyelenggarakan apel kesiapsiagaan setiap tahun. Menurutnya, kesiapsiagaan adalah kunci utama dalam mengurangi risiko bencana.
“Kesiapsiagaan adalah hal yang wajib. Kita tidak bisa menolak bencana, tapi kita bisa mengurangi risikonya dengan perencanaan dan mitigasi yang matang,” tegasnya.
Aminuddin juga menekankan pentingnya latihan simulasi dan pembentukan tim mitigasi yang tangguh sebagai upaya memperkuat kesiapan lapangan.
“Jangan berhenti di apel saja. Lakukan drill agar kita tahu response time kita, tahu di mana hambatannya. Kalau terjadi bencana, semua sudah tahu apa yang harus dilakukan,” ujarnya.
Selain kesiapan petugas, Wali Kota juga meminta seluruh kantor pemerintahan di Kota Probolinggo menyiapkan pos siaga bencana serta memastikan jalur utama tetap aman saat terjadi bencana.
Baca Juga : Petani Probolinggo Sulap Limbah Rumah Tangga Jadi Pupuk Organik Cair
Kesiapan Peralatan dan Logistik
Usai apel, Wali Kota bersama Forkopimda meninjau langsung kesiapan peralatan dan logistik penanganan darurat milik BPBD. Pemeriksaan meliputi mesin chainsaw, perahu dan mesin tempel, peralatan vertical rescue, hingga alat pernapasan darurat (Self Contained Breathing Apparatus).
Tak hanya sarana, kesiapan logistik juga menjadi perhatian utama. Wali Kota memastikan stok makanan siap saji, lauk tambahan gizi, perlengkapan makan, sandang, dan family kit tersedia dalam kondisi siap digunakan kapan pun.
BPBD Kota Probolinggo saat ini juga telah mengoperasikan Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) 24 jam penuh dengan sistem piket bergiliran agar laporan masyarakat bisa segera ditindaklanjuti melalui layanan call center 247.
Sebagai bagian dari kesiapsiagaan lapangan, BPBD menyiapkan dapur umum darurat untuk mendukung kebutuhan logistik di wilayah rawan banjir dan longsor. Langkah kolaboratif antara pemerintah, aparat TNI-Polri, lembaga kemanusiaan, dan relawan ini dinilai krusial dalam mewujudkan respons cepat dan terkoordinasi.
“Kalaupun nanti bencana terjadi, kita sudah siap. Dengan kerja sama semua pihak, insyaallah situasi bisa tetap terkendali,” ujar Wali Kota Aminuddin optimistis.
(Aye/sg)