SUARAGONG.COM – Pemerintah Kota Probolinggo terus menunjukkan komitmen kuat dalam mewujudkan lingkungan kota yang bersih, sehat, dan berkelanjutan. Hal ini ditunjukkan melalui pelaksanaan Focus Group Discussion (FGD) Pengelolaan Sampah Spesifik yang bersumber dari masyarakat, bertempat di Aula Bestari DLH dan dipimpin langsung oleh Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin.
Probolinggo Targetkan Adipura, Pengelolaan Sampah Spesifik Diperkuat Lewat FGD
Dalam arahannya, Wali Kota Aminuddin menyampaikan apresiasi atas peran aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan kota. Ia menegaskan bahwa sektor persampahan menjadi salah satu prioritas utama sejak awal masa kepemimpinannya.
“Sejak awal kami menjabat, salah satu poin penting adalah melakukan evaluasi pendanaan Dinas Lingkungan Hidup. Dari hasil diskusi, kami menyimpulkan kebutuhan anggaran sekitar Rp 32 miliar, yang sebelumnya jauh di bawah itu,” ungkapnya.
Kenaikan anggaran ini diharapkan mampu memperkuat layanan persampahan, mulai dari infrastruktur, sarana prasarana, hingga inovasi yang mendukung pengurangan sampah dari sumbernya.
Baca Juga : Curhat RT/RW di Kencong: Persoalan Sampah Hingga Serum Anti Bisa Ular
Konsep Kota Bersolek Jadi Identitas Baru Probolinggo
Wali kota juga menekankan bahwa pengelolaan sampah tidak hanya berhenti pada persoalan teknis. Lebih dari itu, konsep Kota Bersolek menjadi identitas baru Kota Probolinggo untuk membangun budaya hidup bersih dan kreatif.
Konsep Bersolek sendiri mencakup nilai Bersih, Elok, Ramah, Sejahtera, Organik, Lestari, Edukasi, dan Kreatif, yang menjadi panduan bagi masyarakat, sekolah, komunitas, serta perangkat daerah dalam merancang berbagai aksi lingkungan.
“Melalui konsep Bersolek, kita terus mengedukasi masyarakat agar memiliki kesadaran hidup bersih dan mampu menciptakan inovasi,” tegas Aminuddin.
Probolinggo Jadi Kota Percontohan Pengelolaan Sampah Spesifik
DLH Kota Probolinggo juga mendapat sejumlah fasilitas baru, mulai dari bangunan pengolahan sampah, peralatan pendukung, hingga dropbox sampah spesifik. Kota Probolinggo bahkan menjadi satu dari dua kota di Indonesia yang ditunjuk sebagai lokasi pelaksanaan program pengelolaan sampah spesifik.
Penunjukan ini menandakan bahwa Probolinggo dinilai siap menjadi daerah percontohan dalam pengelolaan sampah modern dan adaptif.
Pengurangan Sampah dari Sumbernya: Bebas Plastik hingga Maggot
Dalam forum tersebut, wali kota memaparkan berbagai gerakan yang telah dilakukan, seperti:
- Gerakan Probolinggo Bebas Plastik,
- Pembuatan lubang biopori,
- Budidaya maggot sebagai solusi pengolahan sampah organik.
Program-program ini dinilai sangat efektif untuk mengurangi volume sampah yang masuk ke TPA sekaligus menciptakan nilai ekonomi dari limbah organik.
Langkah Masa Depan: Digitalisasi Pengelolaan Sampah
Aminuddin juga menyoroti pentingnya digitalisasi sebagai langkah modernisasi sistem persampahan. Ke depan, pemerintah berupaya membangun sistem pemetaan data persampahan berbasis digital di tingkat kecamatan dan kelurahan.
“Saya berharap fungsi pengelolaan sampah berjalan secara optimal dan sesuai standar, karena hal ini sangat penting untuk kesehatan masyarakat dan pembangunan infrastruktur kota,” tambahnya.
Tak hanya itu, Pemkot Probolinggo juga menargetkan kembali penghargaan Adipura sebagai motivasi peningkatan kualitas lingkungan.
Materi Teknis oleh KLH/BPLH: FPSS hingga TPSS B3
FGD turut menghadirkan narasumber daring, Plt Direktur Penanganan Sampah KLH/BPLH Melda Mardalina, yang menjelaskan alur pengelolaan Fasilitas Pengolahan Sampah Spesifik (FPSS) dan Tempat Penyimpanan Sementara Sampah B3 (TPSS B3).
Pemahaman teknis ini penting agar pengelolaan sampah spesifik dan limbah B3 dapat dilakukan dengan aman dan sesuai standar.
Tujuan FGD: Pemetaan Masalah dan Penyusunan Strategi
Kepala DLH, Retno Wandansari, menyampaikan bahwa FGD digelar untuk mengidentifikasi masalah pengelolaan sampah spesifik berbasis masyarakat sekaligus menyusun strategi penguatan penanganan sampah di Kota Probolinggo.
“Kita memperkuat koordinasi antarperangkat daerah dan menyelaraskan langkah teknis untuk mendukung target pengurangan sampah,” ujarnya. (Duh/aye)