Pemprov Jabar Larang Study Tour Luar Daerah, Wisuda, dan Game
Share

SUARAGONG.COM – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) Bersama Dedi Mulyadi resmi mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 43/PK.03.04/KESRA. Yang memuat larangan atas sejumlah kegiatan sekolah seperti study tour ke luar daerah, wisuda, hingga bermain game secara berlebihan. SE ini berlaku untuk semua jenjang pendidikan mulai dari TK hingga SMA/SMK di wilayah Jawa Barat. SE ini juga sudah berlaku mulai Mei 2025.y
Pemprov Jabar Larang Study Tour Luar Daerah, Wisuda, dan Game Berlebihan Lewat SE Terbaru
Kebijakan ini disebut sebagai langkah strategis dalam membentuk karakter peserta didik yang sederhana, beretika, dan berdaya saing, sekaligus menjawab keresahan masyarakat terkait dampak negatif kegiatan yang dinilai tidak produktif.
“SE ini bukan untuk melarang kegembiraan anak-anak, tapi untuk mengarahkan mereka pada kegiatan yang lebih mendidik, tidak membebani, dan berdampak positif,” ujar Dedi Mulyadi dalam konferensi pers di Gedung Sate, Senin (5/5/2025).
Wisuda Dianggap Tak Punya Nilai Akademik
Dalam edaran tersebut, poin 3 dan 4 secara eksplisit menyebutkan bahwa tradisi wisuda kelulusan di tingkat sekolah dianggap membebani orang tua secara ekonomi dan tidak memberikan nilai tambah secara akademik. Pemprov mengimbau agar sekolah meniadakan kegiatan wisuda dan menggantinya dengan acara internal sederhana bila diperlukan.
“Wisuda di tingkat TK, SD, SMP tidak memiliki muatan akademik dan sebaiknya ditiadakan. Dana yang dikeluarkan lebih baik dialihkan untuk kebutuhan pendidikan anak,” tulis SE tersebut.
Baca Juga :Gubernur Jabar Kirim 69 Siswa Nakal ke Barak Militer
Study Tour Difokuskan di Dalam Provinsi
Soal study tour, Pemprov tidak melarang sepenuhnya, namun membatasi lokasi hanya di wilayah Jawa Barat. Tujuannya adalah agar kegiatan tersebut lebih relevan, hemat biaya, dan berorientasi pada pembelajaran yang nyata.
Kegiatan seperti pengelolaan sampah di sekolah, pertanian organik, peternakan, perikanan, dan pengenalan dunia usaha dan industri lokal menjadi alternatif yang didorong oleh pemerintah.
Baca Juga : Tuai Pro Kontra, Dedi Mulyadi Tetap Kirim Anak Nakal ke Barak Militer
Game Berlebihan Akan Ditindak dengan Pembinaan
Selain itu, kebiasaan bermain game berlebihan juga menjadi perhatian dalam SE tersebut. Pemerintah mengkhawatirkan potensi kecanduan digital yang kian meningkat di kalangan pelajar. Para siswa yang dinilai kecanduan game akan diarahkan untuk mengikuti pembinaan khusus dan lebih aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler seperti pramuka, PMR, paskibra, dan lainnya.
“Kita ingin anak-anak lebih sehat secara fisik dan mental. Bermain game boleh, tapi jangan sampai mengganggu fokus belajar dan tumbuh kembang sosial mereka,” ujar Dedi.
Dengan adanya surat edaran ini, Pemprov Jabar berharap seluruh satuan pendidikan dan orang tua dapat berkolaborasi dalam membentuk generasi muda yang lebih kuat secara karakter, hemat biaya, dan siap menghadapi tantangan zaman. (Aye)
Baca Juga Berita Artikel Lain dari Suaragong di Google News