SUARAGONG.COM – Kalau kamu lagi scroll feed tiap tanggal 22 Desember, pasti deh banyak banget postingan bertuliskan “Selamat Hari Ibu!” lengkap dengan foto bareng mama tercinta. Emang sih sweet banget, tapi sebenernya hari ini punya makna yang jauh lebih dalam dari sekadar ucapan manis di story Instagram. Menurut Ketua Umum Kongres Wanita Indonesia (Kowani), Giwo Rubianto. Hari Ibu bukan sekadar perayaan atau momentum buat ngerayain secara seremonial aja. Tapi lebih ke refleksi kontribusi nyata perempuan Indonesia sepanjang sejarah bangsa. Maknanya lebih dari sekadar satu hari di kalender. Ini tuh waktu buat kita ngeh bahwa perempuan Indonesia tuh udah berperan besar dalam perjuangan, pemikiran, dan perubahan sosial. Sejak dulu banget nggak cuma urus rumah tangga atau dapur doang. Jadi, inti dari peran perempuan hari ibu itu adalah sebuah penghormatan atas peran perempuan secara menyeluruh dalam sejarah dan kehidupan bermasyarakat.
Dari Kongres Perempuan sampai Jadi Hari Nasional
Sejarah Hari Ibu di Indonesia tuh unik banget, gaes. Ini bukan hasil tren sosial media. Tapi ide besar dari perempuan yang berkumpul di Kongres Perempuan Indonesia yang pertama di Yogyakarta pada 22–25 Desember 1928.
Para perempuan ini capek dengan peran tradisional yang dibatasi. Mereka ingin suara dan kontribusinya diakui dalam perjuangan nasional dan hak-hak perempuan. Karena itu, mereka mengusulkan untuk menjadikan 22 Desember sebagai Hari Ibu. Usulan itu kemudian diresmikan lewat Keputusan Presiden pada 1959. Sejak saat itu tanggal itu jadi hari nasional (bukan hari libur nasional). Jadi, makna hari ini tuh nggak cuma tentang “thank you, Mom!” doang, tapi lebih besar ini tentang pengakuan atas perjalanan perempuan Indonesia dari masa ke masa dalam perjuangan untuk persatuan, hak, dan kemajuan bangsa.
Baca juga: Makna Hari Ibu Lebih dari Sekedar Ucapan
Puan Maharani Ajak Perempuan Lestarikan Bumi
Nah, momen Hari Ibu 2025 ini punya twist yang fresh banget. Ketua DPR RI Puan Maharani mengangkat tema “Mothers of the Earth”, alias perempuan sebagai ibu dari bumi kita sendiri bukan sekadar ibu di rumah.
Puan bilang kalau perempuan Indonesia punya peran penting dalam menjaga lingkungan hidup. Karena perempuan itu, dalam banyak keluarga dan komunitas, sering jadi penggerak perubahan kecil yang luar biasa dari urusan sampah di rumah sampai kampanye pelestarian lingkungan di masyarakat.
Menurutnya, peran perempuan hari ibu nggak cuma urusan personal, tapi punya dampak sosial dan ekologis yang luas misalnya gerakan mandiri kurangi sampah plastik, hidupkan gaya hidup hijau, atau bahkan memimpin inisiatif di komunitas buat jaga sungai dan hutan.
Kenapa Lingkungan Masuk Ke Pembicaraan Hari Ibu?
Jadi gini, tren kesadaran lingkungan sekarang udah bukan cuma soal survival hidup manusia, tapi juga soal legacy warisan yang mau kita tinggalin buat generasi selanjutnya. Dan siapa yang biasanya paling peduli sama legacy kayak gitu? Yup, perempuan.
Di banyak komunitas lokal, perempuan sering jadi ujung tombak program lingkungan baik itu kelas daur ulang, kampanye tanam pohon bareng anak sekolah, sampai workshop eco-friendly lifestyle yang friendly banget buat Gen Z. Jadi wajar banget kalau Hari Ibu tahun ini dipakai buat ngenang peran ganda perempuan: sebagai penjaga keluarga dan penjaga bumi.
Kalau dipikir lagi, ini tuh power move banget: bukan cuma ngomongin emak-emak di rumah, tapi emak-emak yang punya peran besar dalam narasi bangsa dan planet. Dan itu yang bikin peran perempuan hari ibu jadi lebih luas dan relevan buat generasi kita.
Generasi Z & Cara Kita Ngerayain Hari Ibu
Ramai di sosmed emang udah jadi tradisi, tapi yuk kita upgrade cara kita ngerayain Hari Ibu. Nggak cuma bikin video TikTok lucu bareng mama, tapi juga:
- Belajar sejarah perjuangan perempuan Indonesia.
- Ngomongin soal kesetaraan gender di kelas atau kampus.
- Ikut aksi bersih-bersih lingkungan lokal.
- Atau dukung UKM perempuan yang punya dampak sosial.
Ini cara kita bikin peringatan hari itu lebih bermakna daripada sekadar ucapan di caption Instagram.
Kenapa Kita Harus Tahu Ini?
Karena kalau kita cuma ngerti hari ini sebagai momen buat kasih bunga atau ucapan manis, kita bakal kelewatan cerita besar dan inspiratif tentang perempuan Indonesia yang udah berkontribusi dari masa kolonial hingga era digital sekarang. Ini bukan sejarah kuno aja maknanya masih hidup terus, dan relevan banget buat generasi muda kayak kita yang ngerasain perubahan sosial sekaligus menghadapi tantangan ekologis.
Hari Ibu itu Lebih Besar
Jadi intinya, peran perempuan hari ibu itu bukan sekadar ucapan selamat atau hari buat treat mama kamu. Itu adalah:
- Perayaan sejarah perjuangan perempuan Indonesia sejak 1928
- Momentum buat ngenang kontribusi perempuan bukan cuma di rumah, tapi juga di masyarakat dan lingkungan
- Pengingat bahwa perempuan punya peran penting dalam menjaga planet ini bukan cuma urusan dapur saja
So, sebelum next post “Happy Mother’s Day vibe” upload, coba deh pikir lagi hari ini tuh punya makna sosial & ekologis yang jauh lebih luas dan kewajiban kita sebagai generasi penerus buat ngerti itu semua. (dny)