SUARAGONG.COM – Percaya diri. Kata itu terdengar begitu manis, kan? Siapa sih yang tidak ingin merasa percaya diri? Namun, pernahkah kamu merasa bahwa percaya diri itu sebenarnya tidak nyaman? Saya pernah mengalaminya, dan mungkin kamu juga.
Mari kita kembali ke satu momen dalam hidup saya. Saya masih ingat saat saya diundang untuk berbicara di depan sekelompok orang tentang topik yang saya cintai. Pada saat itu, saya merasa semangat. Namun, saat saya berdiri di atas panggung, dengan semua mata tertuju kepada saya, rasa percaya diri yang semula ada mulai memudar. Muncul rasa tidak nyaman, seolah-olah semua orang melihat setiap keraguan yang saya miliki. Saya bisa merasakan detak jantung saya berdegup kencang.
Kenapa bisa begitu? Mungkin, karena percaya diri bukan hanya tentang bagaimana kita merasa dalam pikiran kita, tetapi juga tentang bagaimana kita berinteraksi dengan lingkungan di sekitar kita. Ketika kita merasa yakin, ada tekanan untuk mempertahankan citra tersebut. Dan kadang, ekspektasi ini bisa menjadi beban yang berat.
Saya ingat, setelah beberapa menit berbicara, saya mulai merasakan sesuatu yang aneh. Saya melihat wajah-wajah di hadapan saya, dan bukannya merasa didukung, saya malah merasa seperti diperiksa. Momen-momen seperti ini mengajarkan saya bahwa percaya diri bisa terasa tidak nyaman, terutama ketika kita merasa harus memenuhi ekspektasi orang lain.
Baca juga : Digiseksualitas, Ketika AI Mengubah Cara Kita Mencari Cinta
Namun, pelajaran penting yang saya dapatkan dari pengalaman tersebut adalah bahwa rasa tidak nyaman ini adalah bagian dari proses. Kita tidak bisa terus merasa nyaman setiap saat, terutama saat kita berusaha keluar dari zona nyaman. Saya belajar untuk mengubah perspektif saya. Alih-alih melihat rasa tidak nyaman itu sebagai tanda kelemahan, saya mulai melihatnya sebagai kesempatan untuk tumbuh.
Jadi, bagaimana kita bisa mengatasi rasa tidak nyaman ketika berusaha menjadi percaya diri? Berikut beberapa tips yang saya temukan sangat membantu:
Pertama, kita perlu menerima bahwa tidak nyaman adalah hal yang normal. Semua orang mengalaminya. Jika kita dapat menerima rasa tidak nyaman, kita bisa lebih mudah menghadapinya.
Persiapan bisa menjadi kunci untuk mengurangi rasa tidak nyaman. Saya belajar bahwa semakin baik saya mempersiapkan diri, semakin percaya diri saya merasa. Misalnya, jika Anda akan berbicara di depan umum, latih materi Anda beberapa kali di depan cermin atau teman.
Alihkan perhatian dari diri sendiri ke pesan yang ingin Anda sampaikan. Ini bisa membantu mengurangi tekanan untuk tampil sempurna. Saat saya berbicara, saya mulai fokus pada nilai yang ingin saya bawa kepada pendengar, bukan pada penilaian mereka terhadap saya.
Saat merasa tertekan, saya sering menggunakan teknik pernapasan dalam untuk menenangkan pikiran. Hanya dengan menarik napas dalam-dalam dan mengeluarkannya perlahan, saya bisa mendapatkan kembali fokus dan ketenangan.
Jika Anda merasa terlalu cemas untuk berbicara di depan umum, mulailah dari hal kecil. Berbicaralah di depan teman dekat atau anggota keluarga terlebih dahulu. Ini akan membantu membangun kepercayaan diri secara bertahap.
Baca juga : Self-esteem, Seberapa Besar Kamu Menghargai Diri Sendiri?
Percaya diri memang bisa terasa tidak nyaman, tetapi hal ini bisa dijadikan sebagai peluang untuk belajar dan berkembang. Kita mungkin tidak akan pernah sepenuhnya menghilangkan ketidaknyamanan itu, tetapi kita bisa belajar untuk mengelolanya dengan cara yang lebih baik. Ingat, perjalanan menuju percaya diri adalah proses yang terus berlangsung, dan tidak ada yang perlu merasa sendirian dalam perjalanan ini.
Jadi, jika kamu merasa tidak nyaman saat berusaha menjadi percaya diri, ingatlah bahwa kamu tidak sendirian. Setiap orang mengalaminya, dan itu adalah bagian dari perjalanan kita. Dengan setiap langkah yang diambil, kita semakin mendekati diri kita yang lebih percaya diri dan lebih kuat. (acs)