SUARAGONG.COM – Nama Gus Miftah kembali menjadi perbincangan hangat setelah komentarnya terhadap seorang penjual es teh viral dan menuai kritik tajam di media sosial. Merespons situasi tersebut, Gus Miftah, yang bernama lengkap Miftah Maulana Habiburrahman, akhirnya mengungkapkan permintaan maaf secara langsung dalam sebuah video yang diunggah oleh Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi di TikTok pada Rabu (4/12).
“Saya, Miftah Maulana Habiburrahman, menanggapi yang viral hari ini. Dengan kerendahan hati, saya meminta maaf atas kekhilafan saya,” ujarnya tulus.
Ia menjelaskan bahwa gaya bercandanya sering menjadi ciri khas dalam berbicara. Namun, kali ini ia menyadari bahwa candaannya telah melukai hati sang penjual es teh, Sunhaji, serta masyarakat luas. Gus Miftah berkomitmen untuk lebih introspektif dan berhati-hati dalam menyampaikan perkataan di depan publik.
Bertemu Langsung dengan Sunhaji
Gus Miftah tidak hanya menyampaikan permintaan maaf melalui video. Ia juga menemui langsung Sunhaji, penjual es teh yang menjadi sorotan, di rumahnya di Grabag, Kabupaten Magelang. Pertemuan ini berlangsung singkat namun bermakna.
Sunhaji adalah penjual es teh yang hadir di sebuah acara pengajian di Magelang, tempat insiden tersebut terjadi. Dalam video yang dibagikan detikJateng, Gus Miftah terlihat duduk berdampingan dengan Sunhaji sambil merangkulnya, sebuah gestur yang memperlihatkan niat tulus untuk berdamai.
“Niatnya waktu itu guyon (bercanda), tapi ternyata disalahartikan. Apa pun itu, saya meminta maaf kepada Kang Sunhaji. Niat guyon malah jadi kedawan-dawan (terlalu jauh),” ungkap Gus Miftah.
Ia juga menyebut Sunhaji sebagai penjual es teh yang sering hadir di acara pengajian dan bahkan merencanakan akan menggelar pengajian di desa tersebut sebelum 17 Desember mendatang.
Respons Sunhaji
Sunhaji mengaku senang atas kedatangan Gus Miftah ke rumahnya. “Saya merasa bangga kedatangan Gus Miftah. Masalah ini sudah selesai, dan saya telah memaafkan beliau,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Meskipun perhatian publik masih besar, Sunhaji memilih untuk tidak banyak bicara. Ia menegaskan bahwa insiden tersebut telah berakhir dengan baik.
Selain permintaan maaf kepada Sunhaji dan masyarakat Indonesia, Gus Miftah mengakui bahwa ia mendapat teguran dari Mayor Teddy Indra Wijaya, Sekretaris Kabinet, yang saat itu berada di Kupang. Teguran tersebut menjadi pengingat penting baginya untuk lebih bijak dalam memilih kata-kata di masa mendatang.
Baca juga : Raffi Ahmad dan Gus Miftah Menjadi Utusan Khusus Presiden Prabowo
Awal Kontroversi
Kasus ini bermula dari sebuah video yang menunjukkan Gus Miftah melontarkan komentar kepada Sunhaji saat diminta memborong dagangannya. Dalam video tersebut, Gus Miftah berkata:
“Es tehmu ijek okeh ora? Masih? Yo kono didol, goblok. Dol en ndisik, ngko lak rung payu yo wes, takdir.”
Pernyataan tersebut memicu reaksi keras dari warganet, yang menilai komentar itu tidak pantas untuk diucapkan, terutama oleh seorang figur publik seperti Gus Miftah. Bahkan, akun resmi Partai Gerindra turut mendesak Gus Miftah untuk meminta maaf melalui unggahan di Instagram.
Menutup Insiden dengan Harapan
Permintaan maaf Gus Miftah, baik secara langsung maupun melalui video, diharapkan mampu meredakan kegaduhan. Dengan janji untuk lebih berhati-hati, insiden ini menjadi pelajaran berharga bagi Gus Miftah dan pengingat bahwa kata-kata memiliki dampak besar, terutama di era media sosial. (acs)
Baca berita terupdate kami lainnya melalui google news