SUARAGONG.COM – Upaya menyiapkan generasi masa depan yang sehat, cerdas, dan berkarakter terus dilakukan melalui kolaborasi lintas sektor. Salah satunya diwujudkan oleh PT PLN Nusantara Power (NP) Unit Pembangkitan (UP) Paiton bersama Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Probolinggo yang menggelar pelatihan peningkatan kapasitas pengasuh Taman Asuh Sayang Anak (TAMASYA) di PJB Academy Kampus Paiton, Jumat (31/10/2025).
PLN NP UP Paiton dan DP3AP2KB Probolinggo Tingkatkan Kapasitas Pengasuh Anak Lewat Program TAMASYA
Kegiatan ini merupakan bagian dari program tanggung jawab sosial (CSR) PLN NP UP Paiton yang terintegrasi dengan Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) 2025. Melalui program TAMASYA, PLN tak hanya berperan di sektor energi, tetapi juga aktif berkontribusi pada pembangunan sosial masyarakat, khususnya dalam bidang pengasuhan anak usia dini dan ketahanan keluarga.
PLN Hadirkan Energi yang Menumbuhkan
Dalam sambutannya, Manajer Business Support PLN NP UP Paiton Sukarno menyampaikan bahwa pelatihan ini menjadi langkah strategis untuk memperkuat kualitas pengasuhan dan pendidikan karakter anak sejak usia dini.
“PLN berkomitmen tidak hanya menghadirkan energi yang menerangi, tetapi juga energi yang menumbuhkan. Melalui program TAMASYA, kami ingin memastikan para pengasuh anak di Kabupaten Probolinggo memiliki kompetensi yang memadai untuk mendukung tumbuh kembang anak secara optimal,” ujarnya.
Sukarno menambahkan, ke depan PLN akan memperluas cakupan program TAMASYA agar menjangkau lebih banyak Tempat Penitipan Anak (TPA) di sekitar wilayah operasional. Langkah ini diharapkan memberi manfaat lebih luas dan berkelanjutan bagi masyarakat.
Pelatihan ini juga menjadi bukti komitmen PLN dalam membangun hubungan erat dengan masyarakat, bukan hanya sebagai penyedia energi listrik, melainkan mitra pembangunan sosial yang peduli terhadap peningkatan kualitas hidup masyarakat.
Baca Juga : Probolinggo Gaspol Digitalisasi Pajak Lewat Core Tax!
Sertifikasi Resmi dari BKKBN
Sementara itu, Senior Manager PT PLN NP UP Paiton Dwi Juli Harsono menjelaskan bahwa kegiatan pelatihan kali ini menggunakan platform SI BIMA dan menghasilkan sertifikat resmi dari BKKBN sebagai bukti kompetensi bagi para pengasuh yang mengikuti kegiatan.
“Kami berharap program ini menjadi tonggak penting dalam membangun sistem pengasuhan anak yang profesional, aman, dan penuh kasih sayang,” ungkapnya.
Pelatihan diikuti empat lembaga pengasuhan anak, yaitu TPA IT Permata, TPA Islam Terpadu Permata, TPA Kasih Sayang Aman, dan Namira Daycare. Para peserta merupakan pendidik dan pengasuh anak usia dini yang berinteraksi langsung dengan anak-anak dalam masa tumbuh kembang mereka.
Materi Interaktif dan Penuh Antusiasme
Selama pelatihan, peserta mendapatkan berbagai materi edukatif seputar metode pengasuhan. Yang mana mendorong fokus anak, teknik mengenali karakter, pola komunikasi efektif. Serta cara menstimulasi kreativitas dan empati sejak dini.
Suasana kegiatan berlangsung aktif dan penuh antusiasme. Peserta tampak berdiskusi dan berbagi pengalaman mengenai tantangan dalam mendampingi anak-anak di lembaga masing-masing.
Pendekatan pelatihan yang interaktif ini diharapkan memberikan pemahaman praktis. Sehingga para pengasuh lebih siap menghadapi dinamika pengasuhan anak usia dini.
Program TAMASYA untuk Cegah Stunting dan Bangun Ketahanan Keluarga
Kolaborasi PLN NP UP Paiton dan DP3AP2KB ini mendapat apresiasi tinggi dari Kepala Bidang Keluarga Berencana dan Ketahanan Keluarga DP3AP2KB Kabupaten Probolinggo, dr. Adi Nugroho WD.
“Program TAMASYA ini tidak hanya fokus pada peningkatan kapasitas pengasuh, tetapi juga berperan dalam pencegahan stunting. Pengasuhan yang benar, asupan gizi seimbang, dan perhatian pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) adalah kunci. Agar anak-anak tumbuh sehat dan cerdas,” jelasnya.
Menurutnya, program ini menjadi bagian penting dari strategi pemerintah daerah dalam memperkuat ketahanan keluarga dan menekan angka stunting di Kabupaten Probolinggo.
Adi Nugroho menegaskan, pihaknya akan terus memperkuat sinergi dengan sektor swasta. Hal ini agar kegiatan serupa menjangkau lebih banyak lembaga pengasuhan di berbagai kecamatan.
“Semakin banyak taman asuh yang terbentuk, semakin besar pula dampaknya terhadap peningkatan kualitas keluarga. Dan ikut juga penurunan angka stunting di daerah kita,” imbuhnya.
Kolaborasi Lintas Generasi untuk Masa Depan Anak
Dalam kesempatan yang sama, Duta GenRe Kabupaten Probolinggo, Duta Aulia, turut menyuarakan semangat generasi muda. Ia menyerukan keterlibatan generasi Zaman kini dalam pengasuhan anak dan pembangunan keluarga.
“Program ini menjadi ruang kolaborasi lintas generasi. Kami, para remaja, ingin berperan aktif bersama orang tua, pengasuh, dan instansi terkait. Dalam membangun kesadaran tentang pentingnya pengasuhan pada masa 1.000 Hari Pertama Kehidupan. Karena masa depan anak-anak adalah tanggung jawab kita bersama,” katanya.
Partisipasi Duta GenRe ini menegaskan bahwa pembangunan keluarga bukan hanya tanggung jawab orang dewasa. Tetapi juga membutuhkan peran aktif generasi muda dalam menanamkan nilai pengasuhan positif sejak dini. (Duh/AYe)