SUARAGONG.COM – Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Jawa Timur mendorong PMI Kabupaten Jember untuk segera mengaktifkan kembali dua layanan kemanusiaan penting yang sempat terhenti, Yakni Klinik Pratama dan pelayanan ambulans gratis.
PMI Jember Diminta Reaktivasi Klinik Pratama dan Ambulans Gratis
Dorongan ini disampaikan langsung oleh Sekretaris PMI Jawa Timur, Edy Purwinarto, saat melakukan kunjungan ke markas PMI Kabupaten Jember di Jalan Jawa No. 57, Sumbersari, pada Senin (3/11/2025).
Dalam kunjungan tersebut, Edy didampingi Kabid Organisasi Muchamad Taufik dan Komite Audit Nurwiyatno. Mereka membawa pesan langsung dari Ketua PMI Jatim, Imam Utomo, agar PMI Jember kembali menghidupkan peran strategisnya di bidang kemanusiaan.
“Pak Imam minta agar Klinik Kesehatan Pratama PMI dan pelayanan ambulans gratis dihidupkan kembali.” Tegas Edy Purwinarto di hadapan jajaran pengurus PMI Jember.
Edy menilai langkah ini penting karena layanan tersebut merupakan wujud nyata kehadiran PMI di tengah masyarakat. Ia juga meminta PMI Jember untuk mengevaluasi alasan penutupan klinik dan tidak beroperasinya ambulans. Serta segera menata ulang Unit Pelaksana Teknis (UPT) agar dapat berjalan optimal.
Baca Juga : Gaji Pegawai PMI Jember Segera Dinaikkan 15 Persen
Sejumlah Kendala Reaktivasi Klinik Pratama
Menanggapi hal itu, Ketua PMI Jember, Zainollah, menyatakan pihaknya akan melakukan kajian komprehensif terkait reaktivasi Klinik Pratama. Mengingat Juga terdapat sejumlah kendala, termasuk biaya operasional dan izin teknis.
“Untuk menghidupkan Klinik Pratama, kami akan melakukan kajian kembali meski ada beberapa substansi yang masih sulit ditembus serta analisa biaya operasional,” ujar Zainollah.
Edy Purwinarto juga mengapresiasi kebangkitan PMI Jember yang dinilainya mulai aktif kembali lewat berbagai kegiatan sosial. Namun, ia menekankan pentingnya perbaikan dalam tata kelola organisasi, pengelolaan UDD (Unit Donor Darah), serta keuangan agar PMI Jember dapat “move on” dan kembali dipercaya masyarakat.
Dalam kesempatan tersebut, Zainollah turut memaparkan kondisi finansial PMI Jember yang masih menghadapi beban utang warisan sebesar Rp13 miliar, dan kini tersisa Rp7,6 miliar.
“Apabila piutang di sejumlah rumah sakit di Jember bisa terbayar semua, maka utang PMI Jember akan bisa terlunasi,” ungkap Zainollah.(Rio/Aye/sg)