SUARAGONG.COM – Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Malang membekali 225 sekolah dengan pengetahuan dan penguatan kesiapsiagaan bencana melalui Workshop Pengembangan Kepalangmerahan dan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB).
PMI Kabupaten Malang Gelar Workshop SPAB untuk Perkuat Kesiapsiagaan Sekolah
Kegiatan tersebut digelar di Gedung DPRD Kabupaten Malang, Selasa (23/12/2025), dan diikuti oleh para kepala sekolah serta perwakilan satuan pendidikan dari berbagai jenjang di wilayah Kabupaten Malang.
Ketua Pelaksana sekaligus Ketua Bidang Relawan PMI Kabupaten Malang, Fuad Fauzi, menjelaskan bahwa workshop ini bertujuan meningkatkan pemahaman sekolah terhadap prinsip kepalangmerahan serta penerapan SPAB sebagai bagian dari upaya mitigasi bencana di lingkungan pendidikan.
“Sekolah memiliki peran strategis dalam kesiapsiagaan bencana. Melalui workshop ini, kami mendorong kepala sekolah menjadi penggerak utama dalam persiapan dan penanganan bencana di lingkungan pendidikan,” ujar Fuad.
Selaraskan Penerapan SPAB
Menurutnya, kegiatan ini juga bertujuan menyelaraskan penerapan SPAB di seluruh sekolah agar memiliki standar keselamatan yang sama dan terintegrasi. Dengan demikian, setiap satuan pendidikan diharapkan mampu merespons potensi bencana secara cepat, tepat, dan terencana.
Dalam workshop tersebut, PMI Kabupaten Malang menghadirkan sejumlah narasumber. Di antaranya dari PMI Provinsi Jawa Timur, PMI Kabupaten Malang, serta praktisi SPAB. Materi yang disampaikan meliputi penguatan sistem keselamatan sekolah, peningkatan kesadaran terhadap risiko bencana, serta langkah-langkah kesiapsiagaan dan penanganan darurat.
PMI Kabupaten Malang berharap para peserta dapat berkomitmen untuk mengimplementasikan SPAB di sekolah masing-masing, sehingga tercipta budaya aman dan tangguh bencana di lingkungan pendidikan.
Sebagai informasi, Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) bertujuan memastikan sekolah memiliki sistem keselamatan yang memadai. Meningkatkan kesiapsiagaan seluruh warga sekolah, serta meminimalkan risiko dan dampak bencana di sektor pendidikan. (sur/Aye)