KEPANJEN, SUARAGONG.COM – Pondok Pesantren Al Ainul Baahiroh di Kepanjen, Malang, menggelar salat Idul fitri pada Minggu, 30 Maret 2025, lebih awal dari jadwal yang ditetapkan oleh pemerintah. Salat Idul fitri yang dipadati warga dan santri ini dilaksanakan di Masjid Amrullah, Jalan Semeru, Dilem, Kepanjen.
Pelaksanaan salat Idul fitri ini didasarkan pada rujukan penentuan waktu yang sesuai dengan kalender Arab Saudi. Sebagaimana keterangan Ustad Rofii, khatib salat dalam khotbahnya.
Suasana Salat Idul Fitri Pondok Pesantren Al Ainul Baahiroh Kepanjen di Masjid Amrullah
Suasana haru dan khidmat menyelimuti pelaksanaan salat Idul fitri yang dimulai pukul 07.00 WIB. Lantunan takbir menggema sejak pagi hari yang petang. Irama ini menyambut hari kemenangan khas dari hari yang Fitri. Masjid Amrullah dipenuhi oleh jamaah yang datang dari berbagai penjuru. Para jemaah ini termasuk warga dilem sekitarnya, santri, dan alumni pondok pesantren.
Dalam khotbahnya, Ustad Rofii menyampaikan makna Idul fitri sebagai momentum untuk kembali suci, bersih, dan berseri dalam tindakan dan perbuatan. Ia juga menekankan pentingnya menghormati orang tua dan menjalin silaturahmi. Tidak melupakan bagaimana jasanya dan menghormati untuk mendapat berkah, ini sebagai salah satu esensi dari kembali ke fitri.
Baca Juga : Masjid Istiqlal Akan Jadi Saksi Salat Idul Fitri Prabowo-Gibran
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Ainul Baahiroh, KH. Nur Muhammad Sholeh, turut menyampaikan pesan tentang pentingnya peran orang tua dalam mendidik anak di era modern. Ia mengingatkan agar orang tua tetap memperhatikan pendidikan anak sesuai dengan zaman, tanpa meninggalkan esensi ajaran Islam.
Pengasuh pondok Al Ainul Baahiroh/KH.Nur Muhamad Sholeh/sc : aye
“Islam itu berkembang, maka didiklah anak sesuai dengan perkembangan zaman, namun jangan lupakan esensi ajaran Islam,” pesan Gus KH. Nur Muhammad Sholeh.
Baca Juga : Tradisi Bagi-bagi THR Saat Lebaran: Bentuk Berbagi Kebahagiaan
Momen Silaturahmi Para Jemaah
Usai pelaksanaan salat Idul-fitri dan khotbah, para jamaah menikmati hidangan makan bersama di halaman belakang masjid. Acara ini menjadi momen silaturahmi dan kebersamaan antar warga dan santri.
Pondok Pesantren Al Ainul Baahiroh sendiri dikenal luas karena keberadaan Gus Sholeh, pengasuh pondok yang memiliki hubungan unik dengan seekor harimau bernama Wulan yang dirawat di sana. Keunikan ini menjadikan nama pondok pesantren ini dikenal hingga ke luar daerah. (Aye)
Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News