Probolinggo Kembangkan Industri Kerajinan Kerang Lewat GMP

Pemkab Probolinggo Dorong Industri Kerajinan Kerang Naik Kelas Lewat Pelatihan Berbasis GMP

Share

SUARAGONG.COM – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo terus berupaya mengoptimalkan potensi kelautan daerah melalui pemberdayaan masyarakat pesisir. Salah satu langkah nyatanya dilakukan oleh Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) Kabupaten Probolinggo dengan menggelar Pelatihan Industri Kerajinan Kerang Berbasis Good Manufacturing Practice (GMP). Yang mana akan dijalani oleh para pelaku usaha mikro perempuan di Kecamatan Maron, pada hari Kamis (6/11/2025).

Pemkab Probolinggo Dorong Industri Kerajinan Kerang Lewat Pelatihan GMP

Bertempat di Cafe Dam 8 Kecamatan Maron, kegiatan ini diikuti 50 pelaku industri kecil perempuan yang bergerak di bidang kerajinan dan olahan kerang. Mereka mendapat bimbingan langsung dari dua narasumber berpengalaman, yakni Pengusaha UMKM Maringrang Prayogi Harry Widharta dan Faradina Prastika dari Strive Indonesia.

Kepala DKUPP Kabupaten Probolinggo, Sugeng Wiyanto, melalui Kepala Bidang Usaha Mikro Aditia Arya Guntoro, menyebutkan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari upaya strategis pemerintah dalam mengubah limbah kerang menjadi produk bernilai tambah tinggi seperti hiasan rumah, aksesori, hingga suvenir khas daerah.

“Selama ini kerang hanya dianggap limbah. Padahal, jika diolah dengan teknik yang tepat, bisa menjadi produk kreatif bernilai ekonomi tinggi,” ujar Aditia.

Ia menambahkan, pelatihan berbasis Good Manufacturing Practice (GMP) ini mengajarkan peserta cara mengolah bahan baku dengan standar higienis, estetis, dan konsisten, agar hasil kerajinan memenuhi standar mutu nasional maupun internasional.

Baca Juga : UMKM Naik Kelas lewat The Seven Lakes Festival 2025

Bekali Strategi Pemasaran dan Merek

Selain keterampilan teknis, peserta juga dibekali strategi pemasaran, inovasi desain, serta cara membangun merek lokal. Agar produk kerang asal Probolinggo mampu bersaing di pasar nasional dan ekspor.

“Kami ingin pelaku UMKM memahami pentingnya kemasan, identitas merek, dan daya tarik visual,” jelasnya.

Pelatihan berlangsung interaktif dengan sesi praktik langsung, mulai dari pembersihan hingga perakitan kerang menjadi produk bernilai seni tinggi. Peserta juga diajarkan menjaga kebersihan area kerja sesuai prinsip GMP.

Menurut Aditia, kegiatan ini sejalan dengan visi Pemkab Probolinggo untuk mendorong ekonomi inklusif berbasis sumber daya lokal. Sekaligus memperkuat peran perempuan dalam ekonomi kreatif.

“Kami ingin perempuan menjadi garda depan dalam mengembangkan industri lokal. Dari bahan sederhana seperti kerang, bisa lahir karya bernilai tinggi. Yang membawa nama Probolinggo ke pasar global,” tegasnya.

Melalui pelatihan ini, Pemkab berharap muncul semangat baru di kalangan perempuan pesisir untuk mengembangkan potensi kelautan menjadi produk unggulan daerah. Dengan penerapan standar GMP, industri kerajinan kerang diharapkan tak hanya memperkuat ekonomi lokal. Tapi juga memperkuat citra Probolinggo sebPemkab Probolinggo Dorong Industri Kerajinan Kerang Naik Kelas Lewat Pelatihan Berbasis GMPagai daerah pesisir yang kreatif dan inovatif. (Aye/sg)