Progres Tol Probolinggo-Banyuwangi Capai 74,9 Persen

FT : Progres Tol Probolinggo-Banyuwangi Capai 74,9 Persen/sc : Duh

Share

SUARAGONG.COM – Bagi masyarakat Jawa Timur, khususnya yang sering bepergian antara Probolinggo dan Banyuwangi, ada kabar baik! PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) menargetkan pembangunan proyek Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi (Probowangi) Paket 3 rampung tahun ini. Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito, menyampaikan bahwa hingga Maret 2025, progres proyek ini telah mencapai 74,9%.

“WIKA terus mendukung pembangunan infrastruktur yang memperkuat konektivitas antarwilayah di Indonesia,” ujar Agung dalam keterangannya.

Rincian Pembangunan Tol Probolinggo-Banyuwangi

Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi direncanakan dalam enam seksi, yang terbagi menjadi beberapa paket pekerjaan. Berikut adalah rincian lokasi untuk Paket 1, 2, dan 3:

  • – Paket 1: Mencakup ruas Gending-Kraksaan di Kabupaten Probolinggo.
  • – Paket 2: Mencakup ruas Kraksaan-Paiton di Kabupaten Probolinggo.
  • – Paket 3: Mencakup ruas Paiton-Besuki, yang menghubungkan Kabupaten Probolinggo dengan Kabupaten Situbondo.

Kehadiran tol Probowangi bertujuan menambah akses antara wilayah Probolinggo dan Banyuwangi yang selama ini hanya memiliki jalur arteri. Dengan dibangunnya infrastruktur jalan tol ini, diharapkan dapat mengurangi kepadatan lalu lintas, menurunkan biaya logistik, serta meningkatkan daya saing ekonomi daerah Probolinggo, Banyuwangi, dan sekitarnya.

“Melalui Tol Probowangi, waktu tempuh diperkirakan akan berkurang sekitar 30-50%, sehingga lebih efisien dalam konsumsi bahan bakar. Secara keseluruhan, tol ini juga diproyeksikan mampu menurunkan biaya logistik sebesar 10-20%,” jelas Agung.

Baca Juga : Bupati Probolinggo Pastikan Takaran BBM di SPBU Aman Jelang Lebaran

Teknologi Mutakhir dalam Konstruksi

Dalam pelaksanaan proyek ini, WIKA mengimplementasikan teknologi modern guna memastikan efisiensi dan kualitas konstruksi. Teknologi Building Information Modeling (BIM) diterapkan untuk meningkatkan efisiensi dalam perencanaan dan desain proyek. Selain itu, teknologi geoteknik yang melibatkan penggunaan drone dan pemetaan 3D turut digunakan untuk melakukan survei tanah dengan tingkat akurasi lebih tinggi.

“Selain itu, perseroan juga berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan masyarakat setempat untuk mendukung pertumbuhan ekonomi daerah melalui pemberdayaan tenaga kerja lokal dan subkontraktor lokal,” tambah Agung.

Baca Juga : Bupati Probolinggo Pimpin Rakor Penguatan Ekonomi Desa

Dampak Positif bagi Masyarakat dan Ekonomi Lokal

Selain meningkatkan efisiensi perjalanan dan menekan biaya logistik, proyek tol ini juga berkontribusi terhadap perekonomian lokal. WIKA melibatkan tenaga kerja dan subkontraktor lokal guna menciptakan lapangan pekerjaan serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi di sekitar proyek.

Sebagai bentuk komitmen dalam penerapan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG), WIKA turut memperhatikan dampak sosial dan lingkungan dalam proses pembangunan. Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) diterapkan melalui bantuan pembangunan fasilitas desa, penanaman pohon, serta upaya pencegahan banjir di daerah sekitar proyek.

Baca Juga : Tob Tobi Viral dan Versi Unik dari Probolinggo

Harapan dan Komitmen Ke Depan

WIKA menegaskan komitmennya dalam menyediakan infrastruktur berkualitas untuk mendukung konektivitas antarwilayah serta mengurangi biaya logistik di Indonesia. Sebagai perusahaan Engineering, Procurement, Construction, and Commissioning (EPCC), WIKA terus berupaya menghadirkan solusi inovatif yang ramah lingkungan dan berdampak sosial positif.

Agung menambahkan bahwa proyek Tol Probowangi merupakan salah satu bentuk komitmen WIKA dalam mendukung Asta Cita pemerintah. “Pembangunan infrastruktur ini mampu meningkatkan efisiensi logistik, memperkuat konektivitas antarwilayah, dan mendukung perekonomian nasional,” pungkasnya.

Dengan adanya Tol Probowangi, perjalanan antara Probolinggo dan Banyuwangi akan lebih singkat, nyaman, dan efisien. Manfaatnya akan dirasakan oleh berbagai sektor, mulai dari bisnis, industri, hingga pariwisata. Masyarakat dapat menantikan kehadiran infrastruktur ini sebagai solusi transportasi yang lebih baik serta mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. (Duh/aye)

Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News