SUARAGONG.COM – Pada acara C1 Referee Refreshment Course di Kinasih, Bogor, yang dimulai pada 3 November 2024, Wakil Ketua Umum PSSI, Ratu Tisha, mengungkapkan ambisi PSSI untuk mempersiapkan wasit Indonesia agar bisa tampil di Piala Dunia 2030.
“Kita optimis, dalam 10 tahun ke depan, kita bisa mengidentifikasi bakat potensial dan menerapkan pembinaan berkelanjutan yang telah dirancang PSSI,” ujar Tisha.
Langkah ini mencerminkan komitmen PSSI dalam memperkuat struktur pengembangan wasit di Indonesia.
Pembentukan Struktur Karier Menuju Tingkat Internasional
PSSI kini telah menyusun jenjang karier yang dimulai dari kelas C3 hingga C1, membuka peluang bagi wasit muda berusia di bawah 22 tahun untuk memulai karier di tingkat provinsi hingga mencapai kancah nasional dan internasional.
“Kami mengamati bahwa wasit umumnya mencapai puncak karier di usia 40 hingga 42 tahun. Dengan persiapan sejak usia muda, mereka akan memiliki pengalaman, kematangan, dan kebugaran fisik yang optimal ketika mencapai usia tersebut,” jelas Tisha, dikutip dari laman resmi PSSI.
Baca juga : PSSI Luncurkan Garuda ID untuk Suporter Sepak Bola
Fokus pada Pembinaan
Dalam program C1 Referee Refreshment Course, PSSI menghadirkan Fariq Hitaba sebagai instruktur teknik. Fariq menjelaskan bahwa materi pelatihan mencakup pembahasan mendalam tentang Laws of the Game (LOTG), penggunaan Video Assistant Referee (VAR), latihan di lapangan, serta manajemen pertandingan.
Menurut Fariq, berbagai ujian seperti trivia test, video test, dan presentation test menjadi elemen penting dalam membentuk calon instruktur nasional yang kompeten dan berkualitas.
Menutup pernyataannya, Ratu Tisha menegaskan, “Sejak tahun lalu, kami telah memulai program ini dengan target yang jelas, yaitu membangun fondasi bagi wasit Indonesia yang kelak bisa berkiprah di panggung internasional.” (acs)
Baca berita terupdate kami lainnya melalui google news