SUARAGONG.COM – Jepang dikenal sebagai negeri yang penuh dengan keindahan alam dan budaya yang memesona. Namun, di balik pesonanya, ada sisi kelam yang tersimpan di salah satu pulau di Jepang ini, yaitu Pulau Izu Oshima yang terkenal menjadi tempat Bunuh diri. Pulau yang terletak di sebelah selatan Tokyo ini memiliki sejarah tragis yang mengundang perhatian, khususnya di sekitar Gunung Mihara, sebuah gunung berapi aktif di pulau tersebut.
Sejarah Kelam Pulau Izu Oshima Jepang: Kasus Bunuh Diri
Pada masa lalu, Pulau Izu Oshima dijadikan tempat pengasingan tahanan politik dan dukun yang dianggap berbahaya bagi masyarakat Jepang dan kedaulatan kaisar. Selain itu, Gunung Mihara, yang memiliki ketinggian 764 meter di atas permukaan laut dengan kawah aktifnya, menjadi lokasi bunuh diri yang terkenal di Jepang.
Fenomena ini dimulai pada tahun 1933, ketika seorang gadis muda mengakhiri hidupnya dengan melompat ke kawah Gunung. Kejadian itu menjadi headline di media Jepang dan menginspirasi gelombang kasus bunuh diri serupa di Pulau tersebut. Puncaknya terjadi pada tahun 1936, ketika 600 orang tercatat bunuh diri di Gunung Mihara dalam satu tahun. Selama satu dekade sebelum akhir Perang Dunia II, lebih dari 3.000 anak muda memilih Gunung Mihara sebagai tempat untuk mengakhiri hidup mereka.
Baca Juga : Gaes !!! Putri Yuriko Mikasa, Anggota Tertua Kekaisaran Jepang, Wafat di Usia 101 Tahun
Upaya Pemerintah Jepang
Melihat tren ini, pemerintah Jepang berupaya mengatasi situasi dengan membangun pagar pengaman di sekitar kawah dan mendirikan kuil sebagai tempat perenungan. Meski demikian, langkah tersebut tidak sepenuhnya menghentikan fenomena ini. Hingga kini, Gunung Mihara tetap dikenal sebagai simbol tragedi di balik keindahan alamnya.
Baca Juga : Gaes!!! Sushi Matang Kreasi Makanan Jepang yang Bikin Nagih!
Destinasi Wisata yang Menantang
Meski memiliki sejarah kelam, Pulau Izu Oshima tetap menjadi destinasi wisata yang menarik. Pantainya yang indah, pemandangan dataran tinggi yang memukau, serta lanskap vulkaniknya menjadi daya tarik bagi para fotografer dan pelancong yang ingin merasakan pengalaman berbeda. Pulau ini juga dilengkapi dengan fasilitas wisata seperti hotel dan restoran, membuatnya nyaman untuk dikunjungi.
Dari Takeshiba Ferry Terminal di Tokyo, pengunjung bisa mencapai pulau ini dalam waktu dua jam dengan speedboat. Namun, wisatawan disarankan untuk memahami sejarah pulau ini sebelum berkunjung dan mempersiapkan mental yang kuat.
Catatan Penting
Informasi ini tidak dimaksudkan untuk menginspirasi atau mendorong tindakan serupa. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal membutuhkan bantuan, segera hubungi layanan kesehatan mental di sekitar Anda. (Aye/sg)
Baca Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News.