SUARAGONG.COM – Suasana Ruang Puri Manggala Bhakti Kantor Pemkot Probolinggo tampak lebih ramai dari biasanya pada Sabtu (29/11/2025). Ratusan pendidik dari berbagai jenjang hadir mengikuti Seminar Nasional Hari Guru ke-80 yang digelar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Probolinggo. Bekerja sama dengan Ikatan Alumni Universitas Negeri Malang (IAUNM) Probolinggo Raya.
Seminar Nasional Hari Guru ke-80 Kota Probolinggo
Mengusung tema “Recasting Teaching as A Collaborative Profession”, seminar ini menjadi momentum penting bagi para pendidik untuk melihat kembali peran mereka dalam mengajar serta memperkuat budaya kolaboratif di dunia pendidikan.
Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin, yang membuka acara, menyampaikan bahwa profesi guru memiliki peran fundamental dalam membentuk karakter bangsa.
“Guru bukan hanya penyampai ilmu, tetapi pembentuk karakter dan peradaban. Tema recasting teaching ini mengingatkan kita bahwa proses mengajar harus dilakukan dengan kasih sayang, kelembutan, dan kolaborasi,” ujarnya.
Ia juga menegaskan komitmen Pemkot untuk terus memperkuat kualitas pendidikan, mulai dari peningkatan fasilitas sekolah hingga dukungan beasiswa bagi siswa maupun tenaga pendidik.
Baca Juga : Akibat Cuaca Buruk, Harga Ikan di Probolinggo Naik
Antusiasme Tinggi Guru dari Berbagai Daerah
Ketua IAUNM Probolinggo Raya, Rohman Hidayat, menyampaikan bahwa jumlah peserta mencapai 249 orang, dengan sekitar 190 hadir langsung dan sisanya mengikuti melalui siaran streaming hasil kerja sama dengan Kominfo.
Peserta tak hanya berasal dari Probolinggo Raya, tetapi juga dari berbagai wilayah Jawa Timur hingga Jawa Tengah. Rohman memberi apresiasi kepada Wali Kota dan Kepala Disdikbud Siti Romlah atas dukungan penuh terhadap terselenggaranya acara ini.
Pengalaman Baru yang Menginspirasi Guru
Para peserta mengaku mendapatkan banyak pelajaran baru dalam seminar tersebut. Salah satunya, Nur Fadillah, guru SMP Kota Probolinggo, yang mengatakan seminar ini membuka perspektif baru tentang pentingnya kolaborasi.
“Kolaborasi bukan hanya antarguru, tetapi juga dengan siswa. Setiap anak punya cara belajar berbeda, dan kita harus menemukan jembatannya,” ujarnya.
Sementara itu, Imam Supriono, guru SD dari Kabupaten Probolinggo, menilai materi yang disampaikan sangat relevan.
“Materinya membuka wawasan. Seperti diingatkan lagi tentang esensi mengajar yang penuh proses dan kesabaran,” katanya.
Memperkuat Budaya Kolaboratif dalam Ekosistem Pendidikan
Seminar ini juga menghadirkan sejumlah akademisi yang membahas pentingnya budaya kolaboratif di sekolah. Diskusi berlangsung interaktif, membuat peserta aktif bertanya sekaligus berdialog tentang tantangan pembelajaran modern.
Penerapan pendekatan kolaboratif diyakini mampu memperkuat kualitas pengajaran sekaligus menjawab tantangan zaman, mulai dari perkembangan teknologi, tuntutan kurikulum, hingga perubahan gaya belajar siswa.
Energi Baru untuk Pendidik Kota Probolinggo
Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi para guru untuk meneguhkan kembali semangat mereka dalam mendidik. Harapannya, nilai-nilai kolaborasi dapat diterapkan di sekolah masing-masing dan meningkatkan kualitas belajar-mengajar secara berkelanjutan.
Peringatan Hari Guru ke-80 melalui seminar ini menegaskan bahwa Kota Probolinggo terus berkomitmen membangun ekosistem pendidikan yang kuat melalui sinergi antara pemerintah, akademisi, dan komunitas guru. (Duh/Aye)Seminar Nasional Hari Guru