Realisasi Investasi Surabaya Melonjak, Tembus Rp31,3 Triliun

Realisasi investasi Surabaya mencapai Rp31,3 triliun hingga triwulan III 2025. Pemkot optimistis target Rp42,69 triliun tercapai.

Share

SUARAGONG.COM – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya kembali mencatat capaian positif dalam kinerja realisasi investasi. Hingga triwulan III atau periode Januari–September 2025, total investasi yang masuk mencapai Rp31,3 triliun.

Realisasi Investasi Surabaya Capai Rp31,3 Triliun, Target Tahunan Kian Dekat

Capaian tersebut tidak terlepas dari kemudahan perizinan dan pengembangan fasilitas publik yang dilakukan Pemkot Surabaya. Hal inilah yang menjadikan Kota Pahlawan tetap menjadi magnet bagi para investor.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Surabaya, Lasidi, menyampaikan bahwa realisasi tersebut sudah mendekati target tahunan sebesar Rp42,69 triliun.

“Untuk tahun ini target kita Rp42,69 triliun. Alhamdulillah triwulan III kita sudah mendapat Rp31,3 triliun. Jadi tinggal Rp11 triliun lagi, insyaallah bisa menutup target investasi di Kota Surabaya,” ujar Lasidi, Selasa (25/11/2025).

Pada triwulan III atau periode Juli–September 2025 saja, nilai investasi yang masuk mencapai Rp9,185 triliun. Terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar Rp8,4 triliun, dan Penanaman Modal Asing (PMA) sebesar Rp784 miliar.

Baca Juga : TPKAD Award 2025 Surabaya Buktikan Ekonomi Makin Inklusif!

Sektor Penyumbang Tertinggi

Tiga sektor usaha tercatat menjadi penyumbang terbesar pada triwulan III 2025:

  • Industri pengolahan: Rp1,904 triliun
  • Perdagangan besar dan eceran: Rp961 miliar
  • Real estate: Rp826 miliar

Lasidi menambahkan, capaian investasi Surabaya selama lima tahun terakhir selalu berhasil memenuhi target. Pada 2024, misalnya, realisasi investasi mencapai Rp40,47 triliun atau 101,35 persen dari target Rp39,94 triliun.

Adapun realisasi 2024 tersebut bersumber dari:

  • PMDN Usaha Mikro Kecil (UMK): Rp9,1 triliun
  • PMDN Non-UMK: Rp27,6 triliun
  • PMA: Rp3,6 triliun

Investasi Wajib Beri Dampak untuk Warga

Lasidi menegaskan bahwa investasi yang masuk tidak hanya harus mudah dilayani, tetapi juga wajib memberi dampak positif bagi masyarakat.

“Pak Wali Kota Eri Cahyadi menginstruksikan bahwa kalau ada investasi masuk, harus dibantu. Tapi juga harus mensejahterakan warga, jangan sampai mengganggu warga,” tegasnya.

Ia mencontohkan investasi sektor perhotelan yang wajib melibatkan tenaga kerja lokal.

“Kalau misalkan ada hotel, maka pekerjanya harus ada persentase dari warga Surabaya,” jelasnya.

Bahkan untuk pasokan kebutuhan hotel seperti sandal, slipper, hingga sayur-mayur, Pemkot mendorong agar pelaku usaha mengambil dari produk lokal Surabaya, salah satunya melalui Koperasi Merah Putih.

Klinik Investasi Siola Jadi Pusat Pendampingan

Untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat maupun investor, Pemkot Surabaya menyediakan Klinik Investasi di Lantai 3 Gedung Siola. Layanan ini memberikan pendampingan lengkap mulai dari konsultasi usaha, proses perizinan, hingga informasi potensi usaha di berbagai wilayah Surabaya.

“Di Klinik Investasi ada peta potensi. Mau usaha apa, lokasinya di mana, berapa tahun anggarannya, dan berapa tahun balik modal. Semua ada hitung-hitungannya,” pungkas Lasidi. (Aye/sg)