SAGARA KITA Diluncurkan, Probolinggo Jadi Tuan Rumah HCPSN 2025

Kota Probolinggo resmi meluncurkan program unggulan SAGARA KITA di kawasan Pantai Permata Pilang, Kamis (27/11/2025).

Share

SUARAGONG.COM – Kota Probolinggo kembali mendapat kepercayaan sebagai tuan rumah rangkaian peringatan Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) 2025 dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Jawa Timur. Momentum ini ditandai dengan peluncuran program unggulan SAGARA KITA di kawasan Pantai Permata Pilang, Kamis (27/11/2025).

SAGARA KITA Diluncurkan, Probolinggo Tuan Rumah HCPSN 2025 dan Fokus Perkuat Konservasi Pesisir

Peluncuran yang dikemas edukatif dan partisipatif ini dihadiri camat, lurah, anggota PKK, pokdarwis, serta komunitas lingkungan. Antusias peserta terlihat dari keterlibatan mereka dalam aksi bersih pantai hingga penanaman ratusan bibit pohon.

SAGARA KITA merupakan program konservasi yang berfokus pada penguatan kelembagaan, pengembangan kompetensi, dan aksi lapangan untuk menjaga keanekaragaman hayati (KEHATI).

Dalam pelaksanaannya, kegiatan dimulai dengan clean up di Pantai Permata dan Terminal Kargo, dilanjutkan action learning berupa rehabilitasi pesisir. Sebanyak 275 bibit cemara udang turut disiapkan untuk ditanam di sepanjang kawasan pesisir.

Peserta juga diperkenalkan teknik membuat bonsai cemara udang sebagai edukasi pemanfaatan tanaman pesisir yang berkelanjutan.

Baca Juga : Probolinggo Jadi Daerah Terbaik Pelaksanaan Program Keluarga 2025

DLH Jatim Tekankan Penanaman Revolusioner

Plt Kepala DLH Provinsi Jawa Timur, Nurkholis, mengapresiasi kolaborasi Pemkot Probolinggo dalam mendukung pelestarian lingkungan, terutama di kawasan pesisir yang luas.

“Sebanyak apa pun pohon yang sudah ditanam, tidak akan terlihat karena saking luasnya lahan. Jadi penanaman pohon harus dilakukan secara revolusioner,” ungkapnya.

Nurkholis juga menyinggung target indeks lingkungan hidup provinsi sebesar 74,17 persen, sehingga sinergi dengan pemerintah daerah perlu terus diperkuat.

Dukungan DPRD Jatim: Pelestarian Perlu Partisipasi Publik

Anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, Anang Ahmad Syaifuddin, menegaskan pentingnya menjaga keseimbangan ekosistem melalui orkestrasi kebijakan dan peran publik.

“Melestarikan adalah kewajiban kita. Tapi harus adaptif dan butuh partisipasi publik,” katanya.
Ia bahkan melempar gagasan menjadikan mangrove sebagai ‘anak asuh’ para ASN, demi mendorong keterlibatan berkelanjutan.

Pantai Permata Pilang: Kawasan Baru Pasca Erupsi Bromo

Wali Kota Probolinggo, Aminuddin, menjelaskan bahwa Pantai Permata Pilang muncul pada 2019 sebagai dataran baru akibat material erupsi Gunung Bromo. Area seluas tiga hektare ini kini dipenuhi tujuh jenis mangrove dan menjadi habitat berbagai flora-fauna.

“Terima kasih atas kepercayaannya. Ke depan kami siap terus bersinergi meningkatkan cakupan hijau Kota Probolinggo yang masih kurang 10 persen menuju target 30 persen,” ujarnya.

Reboisasi Berkelanjutan untuk Menjaga Rantai Ekosistem

Aminuddin menegaskan bahwa reboisasi akan terus dilakukan agar keseimbangan ekosistem terjaga. Ketidakseimbangan rantai ekologis, ujarnya, dapat mengganggu fungsi penting yang menopang kehidupan pesisir.

“Kami akan terus lakukan reboisasi. Tanpa keseimbangan ekosistem, bagian dari rantai ekosistem bisa terganggu atau terputus,” jelasnya.

Ia berharap SAGARA KITA dapat menjadi tonggak penting dalam komitmen bersama memperkuat konservasi pesisir dan memperingati HCPSN 2025 dengan lebih bermakna. (Duh/aye/sg)