Sampah Probolinggo Naik Usai Lebaran: Capai Ratusan Ribu Ton

Sampah Probolinggo Naik Usai Lebaran: Capai Ratusan Ribu Ton (Ilustrasi)

Share

SUARAGONG.COM – Setelah perayaan Hari Raya Idul Fitri 2025, Kota Probolinggo mencatat lonjakan volume sampah yang signifikan. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) setempat mengungkapkan bahwa peningkatan volume sampah ini mulai terlihat sejak tanggal 30 Maret 2025, atau tepat sehari sebelum Lebaran.

Puncak Volume Sampah di Probolinggo Usai Lebaran

Menurut Kepala DLH Kota Probolinggo, Retno Wandansari, puncak peningkatan volume sampah terjadi karena masyarakat mulai melakukan berbagai persiapan untuk menyambut hari raya lebaran. Aktivitas seperti memasak dalam jumlah besar, bersih-bersih rumah, dan penggunaan barang-barang konsumtif menyebabkan lonjakan sampah rumah tangga maupun non-organik.

Petugas kebersihan dari DLH Kota Probolinggo pun diturunkan secara maksimal untuk mengantisipasi penumpukan sampah. Mereka bahkan melakukan pengambilan sampah di malam hari pada H-1 Lebaran. Langkah ini diambil sebagai bentuk kesiapsiagaan agar lingkungan kota tetap bersih dan nyaman meski di tengah masa padat aktivitas masyarakat.

Volume sampah yang berhasil dikumpulkan dan dibawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) selama periode lebaran pun cukup mencengangkan. Berdasarkan data dari DLH, pada 30 Maret 2025 atau H-1 Lebaran, volume sampah yang masuk ke TPA mencapai 135.000 ton. Jumlah ini melonjak drastis dibandingkan hari-hari biasa.

Baca Juga : DLH Kota Probolinggo Luncurkan Gerakan Solusi Asyik Kurangi Sampah Plastik

Penurunan Sampah

Setelah Hari Raya, volume sempat turun karena sebagian besar warga Kota Probolinggo melakukan mudik ke kampung halaman masing-masing. Penurunan ini terlihat jelas pada tanggal 1 hingga 4 April 2025. Namun, tren kembali naik signifikan pada tanggal 5 hingga 7 April, bertepatan dengan kembalinya para pemudik ke kota.

Rinciannya, pada 1 April tercatat volume sampah sebanyak 47.260 ton. Angka ini meningkat secara bertahap menjadi 48.990 ton pada 2 April dan 58.640 ton pada 3 April. Keesokan harinya, 4 April, volume sedikit menurun menjadi 58.130 ton.

Namun, pada 5 April, lonjakan cukup drastis kembali terjadi dengan total 81.140 ton sampah masuk ke TPA. Pada 6 April, jumlahnya sedikit menurun menjadi 72.450 ton dan hampir stabil pada 7 April dengan catatan 72.360 ton.

Jika diakumulasikan, total sampah yang masuk selama rentang waktu 30 Maret hingga 7 April 2025 mencapai 574.030 ton. Angka ini menunjukkan rata-rata harian sebesar 71.753,75 ton. Sebuah angka yang menunjukkan betapa besar tantangan pengelolaan sampah yang harus dihadapi oleh Pemerintah Kota Probolinggo pasca perayaan hari besar.

Baca Juga : Bumdes dan Pemdes Tempeh Tengah Tangani Krisis Sampah Pascalebaran

Sudah Menjadi Pola Tahunan

Kepala DLH, Retno Wandansari menjelaskan bahwa kondisi ini sebenarnya sudah menjadi pola tahunan. “Penurunan volume sampah terjadi disebabkan banyak masyarakat Kota Probolinggo yang mudik, kemudian peningkatan volume terjadi ketika para pemudik sudah kembali ke kota Probolinggo,” ujarnya.

Retno juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh petugas kebersihan yang telah bekerja ekstra selama periode lebaran. Tanpa kerja keras mereka, kondisi kota mungkin akan jauh lebih semrawut. DLH juga telah mempersiapkan berbagai skema penanganan sampah termasuk dengan menambah armada pengangkut dan memperpanjang jam kerja operasional selama masa lebaran.

Ia menegaskan pentingnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan dan mengelola sampah secara bijak, terutama saat momen-momen besar seperti Lebaran. Dengan volume sampah yang sangat besar, peran aktif warga sangat dibutuhkan agar sistem pengelolaan lingkungan tetap berjalan optimal.

DLH juga terus mendorong program pemilahan sampah dari rumah dan penggunaan kembali barang-barang yang masih bisa didaur ulang. Edukasi terhadap pengurangan penggunaan plastik sekali pakai juga menjadi prioritas agar tren peningkatan volume sampah di masa depan bisa ditekan. (aye)

Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News