Gaes !!! Serangan Israel di Damaskus: 7 Korban Jatuh

Serangan Israel di Damaskus: 7 Korban Jatuh (Media Suaragong)

Share

SUARAGONG.COM –  Media pemerintah Suriah melaporkan bahwa serangan udara Israel menghantam daerah permukiman di Damaskus, ibu kota Suriah, serta sebuah lokasi militer di kota Homs pada Kamis, 24 Oktober 2024. Insiden ini menambah ketegangan yang sudah berlangsung lama di kawasan tersebut. Dalam serangan ini, seorang tentara Suriah dilaporkan tewas dan tujuh lainnya mengalami luka-luka. Dan menjadi bukti dampak serius dari konflik yang semakin meningkat di Timur Tengah.

Menurut laporan dari kantor berita resmi Suriah, SANA, serangan diluncurkan oleh militer Israel dari dua lokasi: Golan, yang merupakan wilayah Suriah yang diduduki, dan Lebanon utara. Target dari serangan tersebut adalah dua lokasi di distrik Kafr Sousa di Damaskus, serta lokasi militer yang terletak dekat Homs. Kegiatan militer ini merupakan bagian dari upaya Israel untuk mengurangi pengaruh Iran dan kelompok militan yang mereka anggap sebagai ancaman. Seperti Hizbullah yang berbasis di Lebanon.

Kejadian ini terjadi di tengah ketegangan yang meningkat antara Israel dan Iran, di mana Israel secara rutin melancarkan serangan terhadap target-target yang dianggap terkait dengan Iran di Suriah. Wilayah Homs, yang terletak di bagian tengah Suriah dan berbatasan langsung dengan Lebanon, sering menjadi tempat pertempuran antara pasukan Israel dan Hizbullah. Serangan terbaru ini menunjukkan bahwa konflik tidak hanya terbatas pada wilayah pertempuran tradisional. Tetapi juga menjangkau daerah pemukiman, yang dapat mengakibatkan dampak yang lebih luas terhadap masyarakat sipil.

SANA melaporkan bahwa seorang tentara tewas dan tujuh lainnya terluka akibat serangan di Homs. Namun, media pemerintah Suriah tidak memberikan rincian mengenai kemungkinan korban di Damaskus. Di sisi lain, Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, sebuah lembaga yang berbasis di Inggris, menyebutkan bahwa terdapat korban dalam serangan di Damaskus, meskipun tidak merinci jumlahnya. Ketidakpastian mengenai jumlah korban menambah kompleksitas situasi dan menunjukkan bagaimana informasi sering kali sulit diverifikasi dalam konflik seperti ini.

Baca juga: Israel Serang RS Indonesia, Tuai Kecaman Internasional

Suriah Semakin Rumit Sejak Perang Saudara 2011

Situasi di Suriah telah menjadi sangat rumit sejak pecahnya perang saudara pada tahun 2011. Berbagai kekuatan internasional dan regional terlibat dalam konflik ini, dengan masing-masing memiliki agenda dan tujuan tersendiri. Israel, yang merasa terancam oleh kehadiran Iran dan Hizbullah di perbatasan, terus melakukan serangan untuk menghalangi pengaruh tersebut. Di sisi lain, Iran dan pendukungnya berupaya untuk memperkuat posisinya di Suriah sebagai bagian dari strategi mereka di kawasan.

Serangan terbaru ini juga mencerminkan peningkatan ketegangan antara Israel dan kelompok militan yang didukung Iran. Dengan situasi yang semakin memanas, banyak yang khawatir bahwa konflik ini dapat meluas, melibatkan lebih banyak aktor dan menyebabkan lebih banyak kerugian, baik bagi militer maupun masyarakat sipil. Kehadiran militer Israel yang aktif di Suriah, serta serangan yang terus berlangsung, menimbulkan kekhawatiran akan kemungkinan reaksi balasan dari kelompok militan, yang bisa memperburuk kondisi di wilayah tersebut.

Dalam konteks yang lebih luas, serangan ini mencerminkan tantangan yang lebih besar di Timur Tengah. Ketegangan antara Israel dan Iran semakin meningkat, dan dengan konflik yang berlangsung di Suriah, situasi ini menjadi lebih rumit. Masyarakat internasional harus mengawasi perkembangan ini dengan cermat, karena dampak dari serangan tersebut tidak hanya dirasakan oleh pihak yang terlibat langsung, tetapi juga oleh stabilitas regional secara keseluruhan.

Dengan segala ketidakpastian yang mengelilingi situasi ini, penting bagi semua pihak untuk mencari jalan menuju deeskalasi dan dialog. Serangan seperti ini hanya akan memperburuk keadaan dan mengakibatkan lebih banyak penderitaan bagi masyarakat sipil yang tidak terlibat dalam konflik. Dalam jangka panjang, solusi politik dan diplomatik diperlukan untuk mengatasi akar permasalahan yang memicu ketegangan di kawasan ini. Hanya dengan pendekatan yang konstruktif dan kolaboratif, perdamaian yang langgeng dapat dicapai di Timur Tengah. (rfr)

Baca Berita Terupdate lainnya melalui google news