Selama tujuh hari, tim gabungan melakukan pencarian intensif dengan mengerahkan personel darat, peralatan komunikasi, serta logistik, di tengah kondisi cuaca dan gelombang laut yang tidak bersahabat.
Proses pencarian dilakukan secara terpadu dan terkoordinasi untuk memaksimalkan hasil, mencerminkan solidaritas dan kepedulian lintas elemen terhadap kemanusiaan.
“Hari ini, sesuai prosedur standar, kami menutup operasi SAR hari ke-7 dengan berat hati. Namun koordinasi tetap kami jaga dengan keluarga, pemerintah desa, dan jaringan relawan apabila ada informasi baru,” ujar Nur Cahyo, petugas Pusdalops BPBD Lumajang, Selasa (15/4/2025).
Kepala BPBD Kabupaten Lumajang, Patria Dwi Hastiadi, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada semua pihak yang terlibat.
Ia menyoroti semangat gotong royong masyarakat desa dan relawan yang berjibaku tanpa pamrih demi misi kemanusiaan tersebut.
Musibah ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan saat beraktivitas di wilayah pesisir selatan yang dikenal memiliki karakteristik ombak besar dan arus kuat.
Untuk itu, Pemkab Lumajang berkomitmen memperkuat edukasi kebencanaan, khususnya bagi pelajar dan wisatawan yang kerap mengunjungi kawasan pantai.
“Kami hadir bukan hanya saat bencana, tetapi juga untuk membangun kesadaran bersama bahwa keselamatan adalah tanggung jawab semua,” tegas Patria.
Pemerintah Kabupaten Lumajang turut menyampaikan duka cita mendalam kepada keluarga korban. Semoga keluarga diberikan kekuatan dan ketabahan menghadapi musibah ini.
Pemkab juga mendoakan agar almarhum Sdr. Paidi yang lebih dulu ditemukan mendapat tempat terbaik di sisi-Nya, serta ananda Candra segera ditemukan.
Baca Juga : BPBD Lumajang Luncurkan Desa Tangguh Bencana di Ranupani
Jangan Lupa ikuti terus Informasi, Berita artikel paling Update dan Trending Di Media Suaragong !!!. Jangan lupa untuk ikuti Akun Sosial Media Suaragong agar tidak ketinggalan di : Instagram, Facebook, dan X (Twitter). (Fz)
Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News