SUARAGONG.COM – Spotify kembali dikabarkan akan menaikkan harga paket langganan Premium, khususnya untuk pengguna di Amerika Serikat (AS). Kenaikan tarif ini diprediksi mulai berlaku pada kuartal pertama tahun depan dan menjadi penyesuaian harga kedua dalam waktu relatif singkat.
Spotify Akan Naikkan Harga Premium Lagi pada 2026
Informasi ini diungkap TechRadar, Kamis (27/11/2025), yang mengutip sumber industri. Kenaikan harga ini kabarnya menjadi penyesuaian pertama sejak Juli 2024. Meski besaran kenaikan belum dipastikan, analis memprediksi penyesuaian tarif ini akan berdampak besar pada profitabilitas perusahaan.
Menurut analis JP Morgan, peningkatan harga sebesar US$1 per bulan untuk paket Premium individu saja dapat mengerek pendapatan tahunan Spotify hingga US$500 juta atau sekitar Rp7,9 triliun. Lonjakan pendapatan ini menjadi upaya lanjutan setelah Spotify berhasil mencatatkan laba pada tahun sebelumnya.
Pada penyesuaian harga terakhir di AS (Juli 2024), kenaikannya cukup signifikan:
- Premium Individu: dari US$10,99 menjadi US$11,99
- Duo: dari US$14,99 menjadi US$16,99
- Family: dari US$16,99 menjadi US$19,99
Meski AS baru akan menyusul tahun depan, sejumlah negara di Asia, Afrika, dan Eropa sudah lebih dulu mengalami kenaikan tarif. Inggris menjadi salah satu negara terbaru yang mengalami penyesuaian harga bulan lalu.
Baca Juga : Album ‘Sentimental’ Juicy Luicy Cetak Rekor Baru di Spotify
Rumor Paket Supremium Spotify
Di tengah rencana kenaikan harga, paket langganan “supremium” yang telah dirumorkan sejak 2021 juga masih belum diluncurkan. Padahal, fitur lossless audio telah muncul beberapa bulan lalu. Paket “supremium” disebut-sebut akan menawarkan fitur eksklusif seperti remixing tools, statistik pendengar mendalam, dan buku audio gratis.
Namun hingga kini, Spotify belum memberi konfirmasi resmi terkait rencana kenaikan harga. Perusahaan juga menolak memberikan komentar atas laporan Financial Times. (Aye/sg)