SUARAGONG.COM – Ketegangan dan Kontroversi terus berlanjut dicetuskan oleh Presiden Negeri Paman SAM satu ini. Di mana Mantan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali memicu kontroversi pada Senin (waktu setempat), yang mana menyalahkan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, atas perang yang masih berlangsung di Ukraina. Trump secara tidak berdasar menyebut jika Zelensky turut bertanggung jawab atas “jutaan” kematian akibat invasi Rusia yang dimulai pada Februari 2022 lalu. Hubungan yang semakin terombang ambing antar kedua negara.
Trump Menyalahkan Zelensky Atas Invasi Rusia 2022
Pernyataan tersebut disampaikan Trump dalam pertemuan dengan Presiden El Salvador di Gedung Putih. Dalam kesempatan itu, ia menyebut tiga pihak yang ia anggap sebagai penyebab konflik berdarah tersebut.
“Ada jutaan orang yang tewas karena tiga orang,” kata Trump. “Kita sebut Putin sebagai yang pertama, Biden yang kedua — yang tidak tahu apa yang ia lakukan — dan Zelensky.”
Trump, yang selama ini kerap menggemakan narasi yang sejalan dengan Moskow, melanjutkan kritiknya terhadap Zelensky. Ia menyebut Presiden Ukraina itu “selalu minta dibelikan rudal,” merujuk pada upaya Ukraina mendapatkan bantuan militer untuk mempertahankan negaranya.
“Kalau kamu memulai perang, kamu harus tahu bisa menang. Kamu tidak memulai perang melawan pihak yang 20 kali lebih besar lalu berharap orang lain memberimu rudal,” tambahnya.
Baca Juga : Tarif 145% Trump Ancam Lumpuhkan Bisnis Kecil AS
Cekcok Antara Kedua Pemimpin
Dilansir dari Axios News. Komentar Trump ini muncul hanya beberapa minggu setelah perdebatan sengit antara dirinya dan Zelensky di Oval Office, serta di tengah upaya pemerintah Ukraina mempertahankan dukungan internasional terhadap perang melawan Rusia.
Berbeda dengan mayoritas pemimpin Barat yang mendukung Ukraina, retorika Trump kerap menyudutkan negara yang diserang tersebut. Bahkan setelah serangan rudal Rusia yang menewaskan sedikitnya 35 orang di Kota Sumy pada Minggu lalu, Trump hanya menyebut insiden itu sebagai “kesalahan” tanpa penjelasan lebih lanjut.
Rusia sendiri mengklaim bahwa serangan itu menargetkan pertemuan komandan militer Ukraina.
Dalam wawancara dengan CBS yang disiarkan Minggu, Zelensky menyerukan agar Trump datang langsung ke Ukraina untuk melihat dampak nyata dari invasi Rusia dan memahami kerusakan yang ditimbulkan.
Baca Juga : Rusia Siap Berunding dengan Ukraina, Namun Zelenskyy Tak Mau?
Masih Ada Opsi “Damai”
Meski terus melontarkan kritik tajam, Trump mengklaim bahwa penyelesaian damai masih memungkinkan. “Saya ingin menghentikan pertumpahan darah, dan saya rasa kita sedang menuju ke arah yang baik. Akan ada beberapa usulan yang sangat baik dalam waktu dekat,” ujarnya.
Sementara itu, pemerintahan Zelensky terus mengupayakan diplomasi, termasuk mengirim delegasi ke Washington pekan lalu untuk membahas kesepakatan mineral yang diusulkan Trump, guna memberikan akses khusus kepada AS terhadap sumber daya alam Ukraina.
Namun, peningkatan retorika dari Trump dikhawatirkan dapat memperumit hubungan bilateral di tengah konflik yang masih berkecamuk. (aye)
Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News