Usai Makan Roti MBG, Siswa Dilampung Alami Keracunan

Puluhan siswa di Kabupaten Lampung Timur diduga mengalami keracunan makanan setelah menyantap roti isi sosis keju Program MBG (aye)

Share

SUARAGONG.COM – Puluhan siswa di Kabupaten Lampung Timur diduga mengalami keracunan makanan setelah menyantap roti isi sosis keju yang dibagikan melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Puluhan Siswa di Lampung Timur Diduga Keracunan Usai Santap Roti Program MBG

Kejadian itu terjadi tidak lama setelah para siswa mengonsumsi paket roti tersebut. Beberapa siswa dilaporkan mengalami gejala seperti mual, muntah, hingga pusing.

Pihak sekolah segera membawa para siswa yang terdampak ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis. Hingga berita ini diturunkan, sebagian besar korban sudah mendapatkan perawatan intensif dan kondisinya mulai stabil.

Baca Juga : SPPG Masih Terbatas, Program MBG di Malang Baru Tersalurkan ke 18 Ribu Orang

Dugaan Keracunan Massal

Informasi awal menyebutkan bahwa makanan yang dibagikan berupa roti isi sosis keju, salah satu menu yang dipasok dari penyedia MBG setempat. Namun, penyebab pasti keracunan masih dalam penyelidikan.

Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Timur telah menurunkan tim untuk mengambil sampel makanan dan memeriksa korban. Hasil uji laboratorium diharapkan dapat memastikan sumber pencemaran makanan.

“Kami sudah menurunkan petugas untuk investigasi. Sampel makanan akan segera diperiksa agar diketahui penyebabnya,” ujar salah satu pejabat Dinas Kesehatan Lampung Timur.

Baca Juga :Marak Keracunan! Dr Puguh DPRD Jatim Minta Evaluasi Program MBG

Tanggapan Pemerintah

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Lampung Timur melalui dinas terkait menyampaikan keprihatinan dan berjanji segera mengevaluasi rantai distribusi serta pengawasan makanan dalam program MBG.

Program MBG sendiri merupakan salah satu upaya pemerintah untuk memberikan asupan gizi seimbang kepada pelajar. Namun, insiden ini menjadi sorotan publik terkait kualitas dan keamanan makanan yang disajikan.

Hingga kini, pihak kepolisian juga ikut melakukan penyelidikan untuk memastikan ada tidaknya unsur kelalaian dari penyedia makanan. (Aye/sg)