SUARAGONG.COM – Sebuah rekaman video CCTV berdurasi hampir enam menit menjadi viral di media sosial Facebook setelah diunggah ke grup Pusat Informasi Probolinggo (Official) oleh akun Tuplik’as. Dalam video yang diunggah pada Sabtu dini hari (1/11/2025) tersebut, tampak situasi mencekam Gengster di sebuah jalan yang diduga berada di kawasan Kedungasem, Kota Probolinggo.
Sebuah Rekaman CCTV Viral, Menampilkan Aksi Gengster di Kedungasem, Probolinggo
Rekaman memperlihatkan suasana gelap di depan sebuah bangunan berwarna hijau yang disebut-sebut merupakan area masjid atau gang permukiman warga. Beberapa pengendara motor tampak melintas dengan kecepatan tinggi sekitar pukul 01.59 WIB. Salah satu di antaranya sempat berhenti sejenak di tengah jalan sebelum kembali melaju ke arah gang.
Unggahan itu disertai caption bernada peringatan bagi warga sekitar. Akun Tuplik’as menulis:
“Ini kejadian tadi malam lur di daerah Kedung Asem gengster berkeliaran sekitar jam 1 malam bawa celurit mohon pihak berwajib menindak lanjuti terutama warganya harap berhati2 karna pelakunya sudah mengancam warga yg berjaga2.”
Baca Juga : Probolinggo Gaspol Digitalisasi Pajak Lewat Core Tax!
Kekhawatiran Publik Muncul
Postingan tersebut sontak memicu kekhawatiran publik dan memancing berbagai reaksi dari warga Probolinggo. Dalam kolom komentar, banyak netizen meluapkan kekesalan sekaligus mendesak polisi segera bertindak.
Akun Prayogo menulis tegas. “Ayo polisi cepat bergerak ringkus anak tak berguna itu, sampah masyarakat yang sangat meresahkan.”
Sementara Rusty Kajol berkomentar dengan nada geram,
“Demah jhy….pola knen nindeh bajingan Ning tv tu runt dek lakonah pola tak takok ke Allah oreng Odik jeh.”
Kritik keras juga datang dari akun Purnama Chand yang menyoroti kinerja aparat penegak hukum.
“Polres Probolinggo Kota kalian bisa kerja gak? Masa gini doang aja bisa, ayo perbaiki citra kalian yg udah jelek. Sangat mengecewakan.”
Komentar-komentar tersebut menggambarkan rasa cemas dan marah masyarakat terhadap maraknya fenomena gengster bersenjata tajam yang akhir-akhir ini sering muncul di wilayah Probolinggo dan sekitarnya.
Dari unggahan di grup Facebook tersebut, sejumlah warga lain juga menyerukan agar pihak kepolisian memperketat patroli malam di kawasan permukiman, terutama menjelang tengah malam.
“Warga sudah takut keluar rumah malam-malam, apalagi kalau gengster udah bawa celurit,” tulis salah satu pengguna.
Wilayah Tapal Kuda
Fenomena gengster di Jawa Timur, termasuk di wilayah Tapal Kuda, memang tengah menjadi perhatian publik dalam beberapa bulan terakhir. Kelompok remaja yang berkendara secara bergerombol dan membawa senjata tajam ini kerap membuat resah warga dengan aksi ugal-ugalan di jalan hingga penyerangan acak.
Dalam video yang viral itu, suasana jalan tampak sepi dan hanya diterangi lampu seadanya. Tiba-tiba, dari arah kanan layar muncul sepeda motor dengan dua pengendara. Tak lama kemudian, terlihat kilatan cahaya yang diduga berasal dari benda tajam yang dibawa salah satu pelaku.
Beberapa warga yang berjaga di sekitar masjid disebut sempat merasa terancam oleh keberadaan kelompok tersebut. Keterangan pada caption Tuplik’as memperkuat dugaan bahwa pelaku bukan hanya ugal-ugalan, tapi benar-benar melakukan tindakan intimidatif terhadap warga.
“Pelakunya sudah mengancam warga yg berjaga2,” tulis akun tersebut.
Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari kepolisian terkait kejadian ini. Meski demikian, netizen terus memenuhi kolom komentar dengan ajakan untuk meningkatkan kewaspadaan lingkungan.
Saran Kepada Masyarakat
Sebagian warganet bahkan menyarankan agar masyarakat memperbanyak pos ronda dan menambah kamera pengawas (CCTV) di lingkungan padat penduduk.
“Sekarang ini bukan jamannya tinggal diam. Kalau nggak jaga lingkungan sendiri, bisa bahaya. Polisi kan gak bisa siaga 24 jam di tiap gang,” tulis salah satu anggota grup.
Postingan video tersebut sudah dibagikan puluhan kali dan mendapat ratusan tanggapan hanya dalam beberapa jam setelah diunggah. Banyak warga mengaku baru mengetahui kejadian itu dari media sosial dan langsung merasa waswas karena lokasi disebut berada tak jauh dari tempat tinggal mereka.
Kasus seperti ini menjadi pengingat pentingnya kerja sama antara aparat dan masyarakat. Pengawasan lingkungan, sistem ronda, serta respons cepat dari kepolisian diharapkan dapat mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang.
Fenomena gengster remaja ini juga menyoroti persoalan sosial yang lebih luas — munculnya kelompok muda yang mencari sensasi di jalan dengan cara berisiko tinggi. Banyak pihak berharap tindakan tegas aparat dapat dilakukan sebelum menimbulkan korban jiwa.
Sampai artikel ini ditulis, belum diketahui identitas para pelaku maupun langkah resmi dari Polres Probolinggo Kota. Namun, unggahan Tuplik’as di Facebook telah menjadi perbincangan hangat di kalangan warga, sekaligus pengingat akan pentingnya kewaspadaan kolektif di lingkungan sekitar. (Duh/Aye/sg)