SUARAGONG.COM – Jagat media sosial kembali dihebohkan dengan temuan unik dari seorang pendaki di Gunung Slamet. Seorang pengguna TikTok dengan akun nvrs__ membagikan video yang memperlihatkan jejak kaki besar di jalur pendakian. Setelah diperhatikan lebih lanjut, jejak tersebut diduga milik kucing besar alias macan!
Baca Juga: Pembayaran Tiket Masuk Kawah Ijen Wajib QRIS Mulai 31 Januari
Kejadian di Jalur Baturaden
Dalam unggahannya, pendaki tersebut mengatakan bahwa ia menemukan jejak kaki tersebut di beberapa titik sepanjang jalur pendakian Baturaden. Jalur ini memang dikenal masih sangat asri dengan ekosistem yang terjaga. Tidak heran, satwa liar seperti Macan Tutul Jawa (Panthera pardus melas) masih sering melintas di area ini. Hal ini pun dibenarkan oleh beberapa netizen yang turut berkomentar di videonya.
“Jalur Baturaden masih alami dan ekosistemnya terjaga. Jadi, wajar kalau macan tutul masih sering terlihat,” tulis salah seorang netizen.
Basecamp Pastikan Itu Jejak Macan Kumbang
Temuan ini tentu membuat para pendaki dan pecinta alam penasaran. Namun, pihak basecamp pendakian Gunung Slamet akhirnya memberikan klarifikasi. Menurut mereka, jejak tersebut bukanlah milik macan tutul, melainkan Macan Kumbang.
Macan Kumbang sendiri merupakan subspesies dari macan tutul Jawa. Hanya saja, mereka memiliki warna hitam pekat yang khas. Meski warnanya berbeda, perilaku dan habitatnya tetap sama dengan macan tutul pada umumnya.
Bukti Keberagaman Satwa di Gunung Slamet
Penemuan jejak macan ini membuktikan bahwa Gunung Slamet masih menjadi habitat alami bagi satwa liar. Keberadaan macan kumbang dan macan tutul Jawa di jalur pendakian Baturaden menjadi indikator bahwa lingkungan di kawasan ini masih terjaga dengan baik.
Meski terdengar menyeramkan, satwa liar seperti macan biasanya tidak akan menyerang manusia jika tidak merasa terancam. Oleh karena itu, para pendaki diimbau untuk tetap berhati-hati, menjaga kebersihan, dan tidak melakukan tindakan yang dapat mengganggu ekosistem alam.
Alam yang Terjaga, Satwa pun Bertahan
Fenomena ini mengingatkan kita betapa pentingnya menjaga kelestarian alam. Selama hutan-hutan dan jalur pendakian tetap lestari, satwa liar pun bisa terus hidup di habitat aslinya. Semoga dengan adanya kesadaran bersama, Gunung Slamet tetap menjadi rumah bagi berbagai flora dan fauna yang luar biasa ini.
Jadi, buat para pendaki yang ingin menjelajahi Gunung Slamet, siap-siap ya! Mungkin kalian bisa jadi saksi langsung kehidupan liar di alam yang masih terjaga ini. (duh/PGN)
Baca Berita Terupdate lainnya melalui google news