Wagub Emil Dardak Pimpin Apel Kesiapsiagaan Karhutla 2025

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak memimpin Apel Kesiapsiagaan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla), Pasuruan (21/7/2025). (Wahyu)

Share

SUARAGONG.COM – Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak memimpin Apel Kesiapsiagaan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla). Serta Gelar Peralatan Penanggulangan Bencana Tahun 2025 di Kebun Raya Purwodadi, Kabupaten Pasuruan, Senin (21/7/2025).

Apel Kesiapsiagaan Karhutla 2025: Siap Siaga Penanggulangan Bencana Alam

Dalam sambutannya, Emil menegaskan bahwa apel ini bukan sekadar seremoni belaka. Menurutnya, kegiatan ini adalah bentuk nyata dari upaya memperkuat kesiapsiagaan, menguji peralatan, dan menyatukan kekuatan berbagai pihak untuk menghadapi bencana.

“Kegiatan ini bukan sekadar ajang seremonial, tetapi implementasi nyata dalam memperkuat kesiapsiagaan, menguji peralatan dan personel, serta membangun sinergi,” tegas Emil.

Baca Jua : BMKG Prediksi Puncak Musim Kemarau Terjadi pada Juni-Agustus 2025

Perkuat Lini Jejaring Lintas Sektor Hadapi Karhutla

Lebih lanjut, Emil menyampaikan bahwa apel semacam ini penting untuk memperkuat jejaring lintas sektor—dari TNI-Polri, relawan, dunia usaha, lembaga pendidikan, hingga masyarakat umum. Semua harus bersatu padu dalam semangat gotong royong menghadapi bencana.

“Penanggulangan bencana adalah urusan bersama. Bukan hanya tanggung jawab pemerintah atau BPBD semata. Maka dari itu, kita harus terus memperkuat jejaring lintas sektor dan lintas wilayah,” tegasnya lagi.

Emil juga menyebut apel ini sebagai langkah konkret untuk memastikan semua elemen penanggulangan bencana. Mulai dari Logistik, alat, hingga personel—siap siaga. Selain itu, momen ini juga jadi pengingat bahwa sinergi antar instansi bukan cuma opsi, tapi keharusan.

Ia pun mencontohkan inovasi-inovasi yang telah dilakukan oleh BPBD di beberapa daerah di Jawa Timur. Misalnya, BPBD Jember yang sudah memanfaatkan drone untuk memantau potensi bencana dari udara. Lalu BPBD Sampang punya Oksigen Generator yang sangat berguna mengingat seringnya kecelakaan laut di sana. Sementara BPBD Ponorogo memiliki alat penyedot gas untuk menangani gas beracun.

“Kesemuanya ini adalah bagian dari kesiapsiagaan yang dimulai dari ujung timur Jatim mulai dari ujung timur Banyuwangi, ujung barat Ngawi, paling selatan Malang sampai utara pesisir Madura. Semua siap melaksanakan kesiapsiagaan bencana,” terang Emil.

Baca Juga : PMI Kota Malang Sinergi dengan Polinema untuk Darurat Bencana

Diikuti 900 Peserta Siap Siaga dari Berbagai Instansi

Apel kali ini diikuti oleh 900 peserta dari berbagai unsur—mulai TNI, Polri, Basarnas, Satpol PP, Dishub, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, hingga seluruh BPBD kabupaten/kota di Jawa Timur.

Plt. Deputi Bidang Logistik dan Peralatan BNPB, Andi Eviana, yang hadir dalam kegiatan ini, menyampaikan apresiasi tinggi atas kesiapan Pemprov Jatim dalam penanganan bencana, terutama karena melibatkan banyak stakeholder.

Dukungan juga datang dari Wakil Ketua Komisi E DPRD Jatim, Hikmah Bafaqih. Ia mengingatkan seluruh DPRD kabupaten/kota untuk tidak hanya fokus pada pengadaan alat, tapi juga alokasi anggaran untuk perawatannya.

“Untuk itu, pada P-APBD nanti diharapkan masing-masing pemerintah daerah menyisakan anggaran untuk perawatan alat-alat kebencanaan.”

Apel ini jadi bukti nyata bahwa sinergi dan kesiapan adalah kunci menghadapi bencana. Karena keselamatan rakyat memang tak bisa ditawar. (Wahyu/aye)