Wali Kota Surabaya Minta Fasilitas Kesehatan Hilangkan Kesenjangan Sosial

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, langsung “menyentil” fasilitas kesehatan yang masih suka membeda-bedakan warga

Share

SUARAGONG.COM – Kalau biasanya rapat soal kesehatan terkesan formal dan bikin ngantuk, beda dengan yang terjadi di Hotel Bumi, Kamis (20/11/2025). Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, datang bersama Bunda Posyandu Rini Indriyani dan langsung “menyentil” fasilitas kesehatan yang masih suka membeda-bedakan warga berdasarkan kemampuan finansial.

Eri Cahyadi Ingatkan Fasilitas Kesehatan: Tidak Boleh Ada Kesenjangan Sosial di Surabaya

Acara bertajuk “Peran Fasilitas Kesehatan Dalam Kemitraan Dengan Pokjanal Posyandu Bidang Kesehatan” itu dihadiri 160 peserta – mulai dari 66 rumah sakit, 63 kepala puskesmas, PKK, sampai PERSI. Lengkap pokoknya, semua unsur kesehatan ngumpul.

Gerakan Bareng, Bukan Gerakan Sendiri-sendiri

Dalam sambutannya, Wali Kota Eri menegaskan bahwa kesehatan warga Surabaya tidak bisa digarap oleh Puskesmas saja. Harus bareng-bareng, kompak, kayak lomba balap karung tapi versinya kesehatan.

“Posyandu itu tidak bisa jalan sendiri. Jadi nanti bukan cuma dokter Puskesmas yang datang, tapi semua rumah sakit di Kota Pahlawan ikut turun tangan,” jelas Eri.

Kalau semua rumah sakit terlibat, kata Eri, Posyandu bakal punya “tenaga tambahan” kayak superhero gabungan yang siap jemput bola melayani masyarakat.

Baca Juga : Pembangunan Rumah Sakit di Malang Selatan Ditarget Rampung 2027

Pesan Tegas: Jangan Ada Kelas Sosial di Rumah Sakit

Yang paling serius namun tetap ngena, Eri mengingatkan para direktur rumah sakit agar berhenti menciptakan “kasta-kastaan” layanan kesehatan.
Ia tak mau ada warga dianggap VIP hanya karena dompetnya tebal, sementara yang lainnya merasa minder masuk rumah sakit.

“Saya tidak ingin melihat warga ini terpetak-petak. Semua masyarakat harus mendapatkan akses kesehatan yang sama,” tegasnya.

Sederhana, tapi pesannya tajam: rumah sakit harus ramah untuk semua, bukan hanya untuk sebagian.

Dinkes Surabaya Sudah Gandeng Banyak Rumah Sakit

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan, Nanik Sukristina, melaporkan bahwa acara ini sebenarnya bagian dari penguatan kemitraan Faskes–Posyandu sekaligus rangkaian Hari Kesehatan Nasional ke-61.

Beberapa rumah sakit sudah teken MoU, seperti RS Husada Utama, RS Unair, RS dr. Soetomo, RS Haji, dan lainnya. Targetnya? Layanan kesehatan warga Surabaya makin kinclong dan merata.

“Kami berharap semua rumah sakit bisa komitmen. Pokoknya kesehatan warga Surabaya nomor satu,” kata Nanik.

Pemkot Beri Penghargaan untuk Rumah Sakit Peduli Pesantren

Tak berhenti di MoU saja, Pemkot Surabaya juga memberikan penghargaan kepada 30 rumah sakit yang rajin memberikan edukasi kesehatan ke pondok pesantren. Jadi bukan cuma merawat pasien, tapi juga ikut mencerdaskan masyarakat. (Wahyu/aye)