Warga Probolinggo Waspada Cuaca Ekstrem di Masa Pancaroba

Warga Probolinggo Waspada Cuaca Ekstrem di Masa Pancaroba (Duh/Pers)

Share

SUARAGONG.COM – Belakangan ini, kondisi cuaca di sejumlah wilayah, termasuk Kota Probolinggo, terasa semakin tidak menentu. Pagi hari cerah dan panas, namun sore bisa tiba-tiba hujan deras disertai angin kencang. Fenomena ini bukan tanpa sebab. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda Surabaya memprediksi bahwa wilayah Jawa Timur, termasuk Kota Probolinggo, sedang memasuki masa pancaroba atau peralihan musim.

Akhir Musim Hujan dan Prediksi Cuaca Ekstrem Di Probolinggo

Menurut BMKG, akhir musim penghujan di Kota Probolinggo diperkirakan terjadi pada akhir April 2025. Namun demikian, masa peralihan musim ini justru menjadi periode yang rawan terhadap cuaca ekstrem. BMKG memperkirakan bahwa potensi terjadinya cuaca ekstrem cukup tinggi pada rentang tanggal 13 hingga 19 April 2025.

Cuaca ekstrem tersebut dapat berupa hujan lebat, angin kencang, tanah longsor, hingga puting beliung. Dengan demikian, potensi bencana hidrometeorologi diprediksi meningkat selama masa pancaroba ini, dan masyarakat diimbau untuk tetap waspada.

Kepala Pelaksana BPBD Kota Probolinggo, Sugito Prasetyo, menyampaikan bahwa Kota Probolinggo saat ini sudah memasuki penghujung musim hujan. Meski demikian, kemungkinan hujan masih tetap ada.

“Potensi hujan masih ada dan bisa terjadi sewaktu-waktu. Dengan adanya cuaca ekstrem, potensi bencana juga masih perlu diantisipasi, meski tingkat risikonya bisa berbeda di tiap wilayah,” ungkap Sugito pada Kamis, 17 April 2025.

Lebih lanjut, Sugito menjelaskan bahwa masa pancaroba di Kota Probolinggo diperkirakan akan berlangsung hingga akhir April, sementara musim kemarau kemungkinan besar akan dimulai pada Mei hingga Oktober 2025. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan, baik terhadap kondisi cuaca maupun lingkungan sekitar.

Imbauan dan Langkah Antisipasi untuk Warga

Untuk mengantisipasi dampak dari cuaca ekstrem, BPBD Kota Probolinggo menyampaikan beberapa imbauan penting:

1. Menjaga kebersihan lingkungan, khususnya saluran air seperti drainase, selokan, dan irigasi. Tumpukan sampah dapat menghambat aliran air dan berpotensi menyebabkan banjir saat hujan deras turun.

2. Tidak membakar sampah sembarangan, karena hembusan angin yang bisa mencapai kecepatan 10 km/jam dapat memperbesar risiko kebakaran.

3. Menjaga kesehatan tubuh, sebab musim pancaroba biasanya identik dengan meningkatnya kasus penyakit seperti flu, demam, dan batuk. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan pola hidup sehat dan konsumsi makanan bergizi.

4. Menyiapkan perlengkapan darurat, seperti senter, jas hujan, power bank, dan obat-obatan. Perubahan cuaca yang mendadak bisa menimbulkan kesulitan jika tidak dipersiapkan dengan baik.

Baca Juga : Puncak Musim Kemarau 2025 di Juni-Agustus

Dampak Cuaca Ekstrem pada Aktivitas Sehari-hari

Perubahan cuaca yang cepat seringkali mengganggu aktivitas harian masyarakat. Cuaca yang awalnya cerah bisa berubah menjadi hujan lebat dalam hitungan jam. Hal ini tidak hanya menghambat kegiatan luar ruangan, tetapi juga dapat membahayakan keselamatan jika tidak diantisipasi.

Masyarakat yang beraktivitas di luar rumah, seperti pelajar maupun pekerja, disarankan untuk memantau prakiraan cuaca secara berkala melalui aplikasi atau kanal resmi BMKG guna menghindari risiko dari cuaca ekstrem.

Baca Juga : TNBTS Tutup Sementara Kawasan Wisata Ranu Regulo Antisipasi Cuaca Ekstrem

Peran Penting Solidaritas Warga

Selain kesiapan individu, kepedulian antarwarga juga memegang peranan penting dalam menghadapi musim pancaroba. Misalnya dengan gotong royong membersihkan lingkungan, saling mengingatkan satu sama lain, dan membantu tetangga yang membutuhkan bantuan ketika terjadi bencana.

Kegiatan kebersihan rutin yang dilakukan oleh warga di lingkungan RT/RW dapat menjadi langkah preventif yang efektif. Ketika setiap rumah tangga menjaga kebersihan dan kelancaran saluran air di sekitarnya, maka risiko banjir dapat ditekan secara signifikan. (aye)

Baca Juga Artikel Berita Lain dari Suaragong di Google News