SUARAGONG.COM – Pemerintah Desa Alaspandan, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo, menggelar prosesi wisuda bagi 29 peserta Sekolah Lansia Tangguh (Selantang) pada Jumat pagi, 9 Mei 2025. Acara yang berlangsung di kantor desa tersebut dihadiri oleh Forkopimca Pakuniran, TP PKK Desa Alaspandan, Koordinator BKKBN, serta jajaran pemerintah desa.
Wisuda Sekolah Lansia Tangguh di Alaspandan: Wujudkan Lansia Mandiri dan Berdaya
Sekolah Lansia Tangguh merupakan program pendidikan nonformal yang dirancang untuk meningkatkan kualitas hidup lansia dan pralansia. Melalui program ini, para peserta dibekali pengetahuan dan keterampilan agar tetap aktif, mandiri, dan produktif dalam kehidupan sehari-hari.
Program ini sejalan dengan inisiatif nasional yang bertujuan untuk memberdayakan kelompok lansia, mengingat Indonesia tengah menuju fase ageing population. Melalui Selantang, diharapkan lansia dapat meningkatkan kualitas hidup untuk menjadi lebih mandiri, sejahtera, dan bermartabat.
Baca Juga : Kebakaran Hebat di Triwung Kidul Hanguskan Rumah Lansia
Pentingnya Kemandirian dan Semangat Lansia
Kepala Desa Alaspandan, Hidayatullah, mengungkapkan bahwa tujuan utama program Selantang adalah menciptakan lansia yang tangguh, semangat, dan mampu menjalani aktivitas secara mandiri.
“Tujuannya dari Selantang ini adalah agar para lansia, khususnya di Desa Alaspandan, bisa mandiri, tetap semangat, dan tangguh dalam menjalani kesehariannya,” jelasnya.
Lebih lanjut, Hidayatullah berharap ilmu yang diperoleh selama mengikuti program dapat dibagikan kepada lansia lainnya di lingkungan sekitar.
“Saya sangat berharap, para wisudawan lansia ini bisa menjadi agen perubahan dengan menyalurkan ilmu yang mereka dapatkan kepada lansia lainnya,” ujarnya.
Baca Juga : Gaes !!! 25 Siswa Lansia Diwisuda, Pendidikan Tanpa Batas Usia
Materi Pembelajaran yang Holistik
Koordinator Penyuluh KB Kecamatan Pakuniran, Umi Rufiah, menambahkan bahwa materi yang diberikan selama pembelajaran tidak hanya berkaitan dengan kesehatan dan kebugaran lansia, tetapi juga menyentuh aspek pemberdayaan keluarga.
“Para lansia diajarkan keterampilan yang dapat diterapkan untuk membantu meningkatkan penghasilan keluarga. Semoga ilmu yang mereka peroleh bisa bermanfaat dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” pungkasnya.
Program Selantang juga mengajarkan tujuh dimensi lansia tangguh, yaitu spiritual, fisik, emosional, intelektual, sosial kemasyarakatan, profesional vokasional, dan lingkungan. Dengan tujuan, para pra lansia dan lansia dapat bertambah pengetahuan dan wawasannya, tetap sehat dan meningkatkan usia harapan hidup yang berkualitas dalam segala bidang.
Dampak Positif bagi Lansia dan Keluarga
Program Selantang memberikan dampak positif bagi para lansia dan keluarganya. Dengan mengikuti program ini, lansia dapat meningkatkan pengetahuan serta keluarga yang memiliki anggota keluarga lansia atau untuk lansia itu sendiri. Program ini guna meningkatkan kualitas hidup dalam mewujudkan lansia tangguh dan sejahtera.
Dengan adanya program Selantang, diharapkan para lansia dapat menikmati masa tua yang sehat, bahagia, dan tetap produktif dalam kehidupan sehari-hari. Program ini juga diharapkan dapat diadopsi oleh desa-desa lain di Kabupaten Probolinggo. Serta menjadi contoh untuk daerah lainnya dalam memberdayakan lansia.
Wisuda Sekolah Lansia Tangguh di Desa Alaspandan menjadi bukti nyata bahwa lansia bukanlah beban. Lansia bisa menjadi aset berharga yang dapat terus berkontribusi bagi keluarga dan masyarakat. Dengan dukungan dari berbagai pihak, program ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang lebih luas. (Duh/aye)