Zenurianto Mantapkan Visi Jelang Pemilihan Direktur Polinema

Mohamad Zenurianto, Dipl.Ing.HTL., MSc., memantapkan diri dan bersiap membawa visi yang jelas dalam Pemilihan Direktur baru Polinema (aye)

Share

SUARAGONG.COM – Pemilihan Direktur Politeknik Negeri Malang (Polinema) tinggal menghitung hari. Pada 4 Oktober 2025 mendatang, civitas akademika akan menentukan siapa sosok yang akan memimpin kampus vokasi terbesar di Malang tersebut. Salah satu calon, Mohamad Zenurianto, Dipl.Ing.HTL., MSc., menyatakan dirinya telah memantapkan persiapan dengan membawa visi yang jelas.

Mohamad Zenurianto Mantapkan Visi Jelang Pemilihan Direktur Polinema 10 Oktober

Menurut Zenurianto, kontestasi pemilihan ini merupakan momentum strategis. Ia menilai Polinema memiliki potensi besar untuk berkembang menjadi institusi vokasi unggulan, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di kancah internasional.

“Saya menyiapkan diri dengan visi yang jelas: bagaimana Polinema tetap unggul sebagai institusi vokasi. Saya ingin mengedepankan kolaborasi, inovasi, dan kepemimpinan partisipatif,” ungkapnya saat ditemui usai kegiatan di kampus.

Bagi Zenurianto, kepemimpinan seorang direktur tidak bisa berjalan sendirian. Ia menekankan pentingnya membangun kolaborasi dengan semua pihak, baik internal maupun eksternal kampus. Menurutnya, Polinema perlu lebih terbuka terhadap perubahan dan adaptif dengan kebutuhan dunia industri.

“Polinema harus mampu menjawab tantangan zaman. Dunia industri terus berkembang, teknologi semakin cepat, dan mahasiswa butuh ruang lebih luas untuk berkembang. Pemimpin harus hadir untuk menjembatani hal itu,” jelasnya.

Baca Juga : Zenurianto Siap Bertarung di Pemilihan Direktur Baru Polinema

Program yang Menyentuh Masyarakat

Ia menegaskan, jika terpilih, dirinya akan mengedepankan program yang menyentuh langsung kepentingan mahasiswa. Mulai dari peningkatan kualitas pembelajaran, perluasan kerja sama industri, hingga pengembangan fasilitas yang menunjang kreativitas.

Di sisi lain, Zenurianto menyampaikan bahwa penundaan jadwal pemilihan tidak mempengaruhi semangatnya. Meskipun awalnya direncanakan pada 25 September, akhirnya pemilihan digeser ke 4 Oktober karena faktor teknis di Kementerian. “Bagi saya, yang penting proses ini berjalan demokratis dan menghasilkan pemimpin terbaik bagi Polinema,” katanya.

Dengan penuh optimisme, ia berharap pemilihan dapat berjalan transparan dan semua pihak menerima hasilnya. “Ini bukan hanya soal siapa yang terpilih, tetapi bagaimana kita semua menjaga Polinema tetap menjadi kampus vokasi kebanggaan,” tandas Zenurianto. (Aye/sg)