HUT ke-24 Kota Batu, Pentas Padhang Bulan Suguhkan Pertunjukan Epic
Share

SUARAGONG.COM – Suasana semarak dan antusias warga Kota Batu memenuhi Amphitheater Sendratari Arjuna Wiwaha, Kelurahan Sisir, pada Selasa (7/10/2025) malam. Pentas bertajuk “Padhang Bulan: Gaung Perkusi Wayang” menjadi salah satu suguhan istimewa dalam rangkaian peringatan Hari Jadi atau HUT ke-24 Kota Batu. Menampilkan perpaduan unik antara musik perkusi, wayang kulit, dan seni pertunjukan khas Kota Batu.
Rangkaian HUT ke-24 Kota Batu, Pentas Padhang Bulan Suguhkan Kolaborasi Perkusi dan Wayang Kulit
Pertunjukan dimulai pukul 19.30 WIB dengan hentakan ritmis dari kelompok perkusi lokal yang langsung memikat perhatian penonton. Warga tampak antusias menikmati sajian terbuka yang bisa disaksikan gratis di ruang terbuka tersebut.
Sejumlah seniman dan sanggar seni ikut berpartisipasi dalam pentas kolaboratif ini, di antaranya Ganttaka, Blenggur Company Percussion, B3 Ilustralektrical Percussion, Sanggar Surya Laras, Sanggar Sekar Amertani, Ki Rafi Nyoto Suryo Darsono, Mas Dalang M. Rafiddias Aufa, Dewa Tyuphan, Shindu Mahasmara, Adhikari Wisanggeni, dan Senapati Mudha Nuswantara.
Operator lapangan Pentas Padhang Bulan, Luhur Ayom Pamungkas, menjelaskan bahwa pagelaran ini merupakan bentuk eksplorasi seni yang memadukan unsur modern dan tradisional.
“Pentas kali ini menggabungkan irama perkusi modern dengan pakem klasik wayang kulit. Selain melestarikan budaya, kami ingin menunjukkan bahwa kesenian tradisional bisa tetap adaptif dan dinikmati semua kalangan, termasuk generasi muda,” jelas Ayom.
Baca Juga :Meriahkan HUT ke-80 RI Warga Sukoharjo Probolinggo Tumpah Ruah
Kisah Budaya dan Kesenian
Dalam pertunjukan tersebut, kisah Semar, Rahwana, dan Rama Wijaya dibawakan secara kreatif melalui dua layar besar di atas panggung amphitheater. Cerita klasik tentang kemenangan kebaikan atas keangkaramurkaan itu dipadukan dengan alunan musik perkusi dan efek visual yang dinamis, menciptakan pengalaman seni yang memukau penonton.
Ayom berharap, pagelaran seperti ini dapat menjadi ruang ekspresi bagi para pelaku seni di Kota Batu.
“Di momen HUT ke-24 Kota Batu ini, semoga seni dan budaya terus berkembang. Harapannya, setiap bulan ada pentas seperti ini agar para seniman bisa terus berkarya,” ujarnya.
Pertunjukan ditutup dengan tarian bersama dan pesta kembang api. Menandai semangat kebersamaan masyarakat Kota Batu dalam merayakan ulang tahunnya yang ke-24. Malam itu menjadi bukti bahwa denyut seni dan budaya Kota Batu masih kuat bergaung di lereng Gunung Arjuno. Mengingatkan bahwa kreativitas dan kolaborasi menjadi bagian tak terpisahkan dari identitas kota wisata ini. (mf/aye)