3 Kepala Daerah Bahas 4 Isu Penting Pembangunan Malang Raya
Share

SUARAGONG.COM – Pertama kali dalam sejarah Wali Kota Batu Nurochman, Bupati Malang HM Sanusi, Wali Kota Malang Wahyu Hidayat duduk bersama jajaran pejabat Malang Raya merumuskan pembangunan berkelanjutan di Malang Raya. Momen Bersejarah ini terjadi di Balai Kota Among Tani Batu.
Tiga Kepala Daerah se Malang raya tersebut berkomitmen untuk merumuskan pembangunan berkelanjutan bukan hanya isapan jempol. Pemkot Batu sebagai tuan rumah memulai komitmen tersebut dengan menggelar forum bertajuk Sinergitas Penyelenggaraan Pemerintahan dan Pembangunan Daerah di Malang Raya dengan Pemkot Malang dan Kabupaten Malang di Balai Kota Among Tani Batu Jumat (18/7/2025) malam.
Tiga Kepala Daerah Bahas 4 Isu Penting: Penyelenggaraan dan Pembangunan Malang Raya
Wali Kota Batu, Nurochman saat membuka forum mengatakan, bahwa kegiatan tersebut merupakan momentum dan komitmen Malang Raya dalam melanjutkan pembangunan berkelanjutan di Malang Raya. Diharapkan forum membahas isu prioritas di Malang Raya menjadi tonggak sejarah baru kolaborasi dan sinergi yang ditindaklanjuti dalam sebuah kebijakan yang berdampak langsung terhadap masyarakat.
“Forum diskusi malam hari ini cukup bersejarah bagi kita semuanya. Selain ada rujukan secara hukum yaitu Perpres 80 tahun 2019, juga ada persoalan yang harus diselesaikan bersama. Beberapa isu yang dapat diselesaikan bersama seperti kemacetan, jalan tembus, pengelolaan sampah dan air bersih,” ujar Cak Nur sapaan akrab Wali Kota Batu membuka diskusi.
Pemkot Batu sendiri dalam mengatasi masalah-masalah tersebut telah membuat sebuah kebijakan. Untuk kemacetan, Pemkot Batu sudah bertemu dengan Menteri Kehutanan dengan mengusulkan adanya jalan tembus Sukorejo-Batu. Kemudian masalah sampah telah dilakukan desentralisasi TPS3R di 20 desa/kelurahan dari 24 desa/kelurahan.
“Begitu juga pengelolaan air bersih dengan Malang Raya yang perlu ditindaklanjuti kembali agar pelayanan air di Malang Raya bisa maksimal. Serta perlunya harmonisasi Perda RTRW agar pembangunan Malang Raya terintegrasi dan tumbuh beriringan. Dan kami harap forum ini bisa ditindaklanjuti secara teknis melalui forum masing-masing isu yang dibahas. Sehingga ada output yang konkret dan dirasakan langsung oleh masyarakat,” terangnya.
Baca Juga : Kota Malang Jadi Tuan Rumah Konkernas Gastroenterologi 2025
Solusi Bersama Untuk Malang Raya
Sementara itu, Bupati Malang, HM Sanusi sangat mengapresiasi pertemuan kemarin. Karena forum tersebut mencari solusi bersama masalah-masalah di Malang Raya. Seperti masalah kemacetan yang bakal dibawa oleh Pemimpin Malang Raya untuk bertemu dengan Ketua Dewan Ekonomi Nasional, Luhut Binsar Panjaitan pada 23-24 Juli mendatang.
“Untuk mengatasi kemacetan, kita bisa sampaikan atau hidupkan kembali asa rencana pembangunan Tol Malang – Kepanjen, Sukorejo – Batu. Agar kemacetan itu bisa ditindak lanjuti kembali. Dengan adanya tol tersebut maka akan dapat mengurai kemacetan di Malang Raya karena kendaraan melalui Surabaya bisa langsung menuju ke Kabupaten Malang tanpa melalui Kota Malang. Begitu juga ke Kota Batu tanpa melalui Kota dan Kabupaten Malang,” terangnya.
Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat menyoroti terkait kemacetan di Malang Raya. Menurutnya kemacetan di Malang Raya karena adanya pergerakan transportasi lokal, regional dan nasional.
“Kami sepakat bahwa dengan adanya Tol Malang – Kepanjen dan Tol Sukorejo – Batu jadi solusi kemacetan di Malang Raya. Ini bisa kita sampaikan saat bertemu dengan Pak Luhut dalam waktu dekat. Selain jalan Tol, sky train di Malang Raya dan Trans Jatim juga bisa menjadi solusi yang perlu kita dorong dan bicarakan lebih lanjut secara teknis,” paparnya.
Begitu juga terkait air bersih, Malang Raya harus memiliki kesepakan bersama terkait pengelolaan yang baik dan terintegrasi untuk menyelesaikan masalah. Mengingat banjir di Kota Malang dikarenakan tidak mampu menampung air yang berasal dari Kota Batu ketika intensitas hujan tinggi. Dalam penutup forum sinergi Malang Raya diharapkan bisa ditindak lanjut dalam Tim Koordinasi Kerja Sama Daerah (TKKSD). (adv/mf/aye).