4 Daerah di Bali Kini Berstatus Tanggap Darurat Banjir
Share

SUARAGONG.COM – Gubernur Bali resmi menetapkan status tanggap darurat banjir di empat daerah yang terdampak paling parah, yakni Kota Denpasar, Kabupaten Jembrana, Kabupaten Gianyar, dan Kabupaten Badung. Penetapan ini diumumkan pada Rabu (10/9/2025) malam, usai rapat koordinasi penanganan banjir di Kerta Sabha.
Gubernur Bali Tetapkan 4 Daerah Berstatus Tanggap Darurat Banjir
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, menjelaskan status tanggap darurat awalnya direncanakan berlaku selama dua minggu, namun akhirnya disepakati cukup satu minggu. “Malam ini sudah keluar dan tanda tangan. Karena sifat bencananya tidak terlalu besar, maka diralat cukup satu minggu,” ujarnya.
Menurut Suharyanto, status ini bukan berarti pemerintah daerah tidak mampu mengatasi bencana, melainkan sebagai syarat agar dapat berkolaborasi dengan pemerintah pusat. Dengan begitu, bantuan bisa segera disalurkan.
“Untuk tahap awal kalau diuangkan Rp1 miliar lebih, ditambah genset, pompa, sekitar Rp5 miliar. Itu akan berkembang, sebab yang kita bawa baru selimut, sembako, dan matras. Intinya, semua kebutuhan masyarakat terdampak akan dilengkapi,” tegasnya.
Selain logistik, pemerintah pusat juga memastikan bantuan perumahan. Rumah rusak berat akan diganti, sementara kerusakan sedang dan ringan akan diperbaiki melalui dana bantuan. “Saya juga membawa mandat Presiden Prabowo Subianto untuk mencari korban hilang. Jangan sampai kebutuhan dasar masyarakat berkurang, kerugian masyarakat harus semaksimal mungkin dibantu pemerintah,” tambahnya.
Baca Juga : Bali Kena Banjir Lagi?
Korban Banjir Bali
Banjir besar yang melanda Bali telah menyebabkan 9 orang meninggal dunia dan 6 orang hilang. Proses pencarian korban hilang akan dilanjutkan Kamis (11/9/2025) dengan ketentuan maksimal enam kali 24 jam.
Kerugian materiil pun cukup besar. BNPB mencatat ada 474 kios dan ruko kecil di pasar yang rusak, sementara rumah warga relatif tidak banyak. Sejumlah infrastruktur lain juga terdampak, termasuk jalan longsor dan jembatan rusak, yang akan segera diperbaiki pemerintah.
Suharyanto menambahkan, menurut BMKG, penyebab banjir di Bali adalah curah hujan ekstrem akibat fenomena Gelombang Rossby. Namun, beberapa hari ke depan curah hujan diprediksi bergeser ke arah barat, sehingga Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat diminta meningkatkan kesiapsiagaan.
“Kami sudah berkoordinasi dengan kepala daerah di tiga provinsi itu untuk siap siaga dan melaksanakan operasi modifikasi cuaca,” pungkasnya. (Aye/sg)